Di Medan, Murai Batu Aceh Paling Laris

- 9:06 PM

Di Medan, Murai Batu Aceh Paling Laris

 
Burung murai batu asal Aceh yng telah resmi menjadi satwa dilindungi diluar dugaan mempunyai penggemar tersediri di Medan. Malah bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh burung yng mempunyai kicauan khas itu, penggemarnya rela merogoh kocek dalam.
Murai batu aceh dinilai pecinta burung di Medan mempunyai kecantikan yng berbeda yang dengannya burung sejenis dari daerah lain. Tanda khas yng menandakan burung ini dari Aceh mampu dilihat dari ekornya yng Amat menarik.
Selain panjang, ekor burung ini mempunyai dua warna. Hal itu tak dimiliki murai batu dari daerah lain. “Ekornya lebih panjang dan berlapis ada dua warna. Kalau murai batu lain hanya satu warna,” kata Iskandar (40), yng menggeluti usaha jual beli burung sejak 10 tahun lantas,
Advertisement
Menurutnya, kelebihan pada ekor itulah yng membuat murai batu asal Aceh diminati pecinta burung dari pelosok daerah Indonesia. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk tatkala ini, pasaran harga murai batu aceh berkisar Rp 4 juta sampai-sampai 5 juta. Sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk yng masih muda dihargai Rp 1 juta.
Sejauh pengetahuannya, cuma murai asal Padangsidempuan yng menandingi kecantikan murai batu aceh. “Yang dari Nias juga kalah. Orang nggak mau ambil kalau nggak dari Aceh atau Padangsidempuan,” ujarnya.
Jenis burung asal Aceh lain-lainnya yng tidak sedikit diminati adalah Kacer. Dibocorkannya, pengambilan dari Aceh umumnya Rp 100 ribu, namun di Medan mampu terjual Rp 500 ribu. “Saya juga kurang tahu kenapa Kacer Aceh disukai. Pokoknya bilang saja dari Aceh, pasti ada yang beli itu,” bebernya.
Walau burung asal Aceh paling tidak sedikit dicari pecinta burung, akan tetapi dua tahun belakangan ini peredarannya di pasar makin langka. Pendapat dari pedagang burung, Iskandar, kelangkaan berlangsung lantaran stok burung di alam liar Aceh yng telah berkurang.
“Menurut informasi, kelangkaan itu muncul karena tindakan pecinta burung asal Jawa yang berburu langsung ke hutan di Aceh. Kalau mereka itu asal tangkap saja. Kalau kita kan hanya (tangkap) jantannya saja. Jadi betina tetap bisa bertelur lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, pedagang asal Sigli ini berterus terang Suka memasok burung dari seorang rekannya di Aceh. Burung-burung itu dikirim melalui bus.
Di Medan sedikitnya terdapat dua tempat penjualan burung dalam skala besar, yaitu di Jalan Bintang, serta Jalan Putri Merak Jingga. Namun senada yang dengannya Iskandar, para pedagang di dua tempat itu kesulitan mendapatkan pasokan dari Aceh.
Sebagian dari orang-orang tahu mengenai adanya Perda larangan jual-beli 10 jenis burung asal Aceh. “Kawan di sana (Aceh) bilang sudah dilarang. Bisa ditangkap (polisi) kalau nekat menangkap burung,” kata Junaidi, pedagang di Jalan Putri Merak Jingga.Sumber disarikan dari : http://aceh.tribunnews.com
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk selanjutnya Kamu bisa membaca ARTIKEL LAINNYA SEPUTAR MURAI BATU yng ada di blog murai ini yakni semisal :
  • Penanganan Murai Batu Lepas
  • Penangkaran murai di sangkar gantung
  • Pencegahan Murai batu tak sekarat
  • Murai Batu Macet serta tak Gacor Lagi
  • Perhatian andai ingin membelu murai batu
  • Cara Kemampuan murai batu paling baik
  • Membiasakan murai batu makan Voer
  • Murai batu lomba serta cara perawatan
  • Penjinakan murai batu
  • Murai batu nias serta jenisnya
  • Peternakan murai batu
  • Murai batu dewasa hutan serta perawatannya
  • Tanda khas murai batu kalimantan
  • Typikal murai batu borneo
  • Berhasil menangkar murai
  • Murai batu berkutu serta tipsnya


Sumber rujukan dan gambar : http://infomurai.blogspot.com/2013/07/di-medan-murai-batu-aceh-paling-laris.html.

Seputar Di Medan, Murai Batu Aceh Paling Laris

 

Cari Artikel Selain Di Medan, Murai Batu Aceh Paling Laris