Penampakan Empat Jenis Kedasih Berwujud Srigunting

- 2:12 PM

Penampakan Empat Jenis Kedasih Berwujud Srigunting

 
Sekilas penampilannya mirip yang dengannya burung srigunting, akan tetapi andai diperhatikan lebih telaah akan tampak beberapa perbedaan yng mencolok. Kedasi berwujud srigunting ini dikenal yang dengannya nama drungo-cuckoo serta tidak sedikit didapati di daerah Asia salah satunya di Indonesia. Saking miripnya, tidak sedikit kicaumania salah mengidentifikasi serta bahkan memeliharanya menjadi burung peliharaan.
Penampakan empat jenis kedasih berwujud srigunting
Drungo-cuckoo adalah spesies burung dari genus surniculus yng berasal dari keluarga cuculidae. Burung ini masih satu keluarga yang dengannya kedasi ataupun wiwik yng telah kita kenal, serta sama-sama mempunyai sifat parasit yakni menitipkan telurnya di sarang burung lain. Akan tetapi berbeda yang dengannya jenis kedasi pada biasanya, drungo-cuckoo mempunyai penampilan yng mirip yang dengannya burung srigunting.
Lantaran kemiripannya itu, tidak sedikit kicaumania yng terkecoh lantaran menganggapnya menjadi burung srigunting yng dikenal pintar berkicau serta mampu meniru bunyi burung lain-lainnya. Padahal burung ini cuma mempunyai bunyi yng mengalun monoton, yng oleh sebagian orang malah dianggap menjadi bunyi mati.
Di seluruh dunia, spesies burung ini cuma mampu didapati di daerah tropis Asia saja, lebih-lebih di Indonesia. Ada empat spesies burung yng salah satunya dalam genus surniculus ini, serta tiga di antarananya tidak sedikit didapati di beberapa daerah di Indonesia.
Empat sub-spesies drungo-cuckoo:
  1. Kedasi maluku ataupun Moluccan drongo-cuckoo (Surniculus musschenbroeki)
  2. Kedasi ekor-garpu ataupun Fork-tailed drongo-cuckoo (Surniculus dicruroides)
  3. Kedasi hitam ataupun Square-tailed drongo-cuckoo (Surniculus lugubris)
  4. Philippine drongo-cuckoo (Surniculus velutinus)

1. Kedasi maluku
Kedasi maluku ataupun Moluccan drongo-cuckoo merupakan spesies burung endemik Indonesia yang dengannya daerah persebaran meliputi Sulawesi, Butung, Bacan serta Halmahera. Burung ini mempunyai berukuran kecil (23 cm) yang dengannya tubuh berwarna hitam keunguan.
kedasi maluku
Penampilannya mirip srigunting, akan tetapi yang dengannya kepala serta bentuk paruh yng lebih kecil dan adanya bercak putih pada paha yng mampu terlihat terang disaat tengah bertengger. Pada burung remaja, bercak putih yang telah di sebutkan terdapat lebih tidak sedikit pada bagian tenggorokan, dada serta penutup ekor bawahnya.
Berikut bunyi kedasi maluku
2. Kedasi ekor garpu
Kedasi ekor garpu ataupun fork-tailed drungo-cuckoo mempunyai tubuh tidak banyak lebih besar dari kedasi maluku, yakni sekitar 25 cm. Tubuhnya berwarna hitam bersemu kebiruan yang dengannya bentuk ekor yng panjang bergarpu mirip ekor srigunting pada biasanya. Yng membedakan yang dengannya spesies srigunting merupakan bentuk paruh yng tipis serta tidak banyak melengkung, dan adanya warna putih pada bagian tungging serta sisi ekornya.

Terdapat dua sub-spesies yng tersebar secara global, akan tetapi ada perbedaan yng Amat mencolok terkait penyebarannya lebih-lebih dari dua versi yng berbeda yakni versi Birdlife yang dengannya versi IOC.
Pendapat dari versi Birdlife:
  • Surniculus dicruroides dicruroides mempunyai penyebaran di Sub-benua India, China selatan, Myanmar, Vietnam bagian utara. Pada musim dingin burung ini akan bermigrasi ke Indochina, Semenanjung Malaysia, Sumatera (serta P. Nias), Jawa serta Kep. Natuna.
  • Surniculus dicruroides stewarti mempunyai penyebaran di Sri Lanka serta India bagian selatan.

Sedangkan pendapat dari versi IOC merupakan menjadi berikut:
  • Surniculus dicruroides dicruroides mempunyai penyebaran di Himalaya, India bagian sedang & selatan, pada musim dingin bermigrasi hingga Semenanjung Malaysia serta Sunda Besar.
  • Surniculus dicruroides barussarum mempunyai penyebaran di Nepal sampai-sampai ke India timur-laut serta Bangladesh timur melalui Myanmar hingga Indochina serta Semenanjung malaysia, Sumatera serta Bangka, Kalimantan serta Filipina barat-daya.

Berikut bunyi kedasi ekor-garpu
3. Kedasi hitam
Kedasi hitam ataupun Square-tailed drongo-cuckoo mempunyai tubuh berukuran tengah, yakni 23 cm. Tubuhnya berwarna hitam mengkilap kecuali bulu pada bagian pahanya. Terdapat warna putih pada bulu-bulu di bagian paha dan di sisi bawah bulu terluar dari ekornya.

Burung jantan mempunyai iris mata berwarna coklat, sedangkan betina mempunyai iris mata berwarna kuning. Penampilannya mirip srigunting akan tetapi memiliki perbedaan dari bentuk tubuh, gerakan serta gaya terbangnya.
Terdiri dari dua sub-spesies yang dengannya penyebarannya masing-masing, yakni:
  • Surniculus lugubris barussarum tidak sedikit tersebar di Nepal sampai-sampai ke India timur-laut serta Bangladesh timur, Myanmar,Semenanjung Malaysia, Sumatera serta Bangka, Kalimantan serta Filipina barat-daya.
  • Surniculus lugubris lugubris yng tidak sedikit terseber di Pantai barat daya India, Sri Lanka, Jawa serta Bali.

Berikut bunyi kedasi hitam
4. Kedasi Filipina
Berbeda yang dengannya tiga spesies yng mampu didapati di Indonesia, kedasi pilipina ataupun Philippine drungo-cuckoo cuma mempunyai penyebaran di wilayah Filipina saja. Burung ini berukuran panjang 23 cm, paruhnya tipis serta melengkung yang dengannya bentuk ekor panjang serta menggarpu. Bulu-bulunya berwarna biru kehitaman yang dengannya warna yng lebih tegas pada bagian punggung sampai-sampai kepalanya.

Itulah empat jenis burung drungo-cuckoo yng memilik kemiripan yang dengannya burung srigunting, mudah-mudahan yang dengannya mengenal beberapa jenis spesies yang telah di sebutkan kita mampu membedakan spesies burung srigunting yang dengannya kedasi.
Salam Produk khusus penangkaran omkicau

Tulisan atau artikel Terkait



Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2016/02/penampakan-empat-jenis-kedasih-berwujud.html.

Seputar Penampakan Empat Jenis Kedasih Berwujud Srigunting

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Penampakan Empat Jenis Kedasih Berwujud Srigunting