Kisah Burung - Burung Legenda Diseluruh Dunia

- 5:24 AM

Kisah Burung - Burung Legenda Diseluruh Dunia

 

Ok, di artikel ini kita akan refreshing tidak banyak yang dengannya tulisan atau artikel yang akan di sajikan kali ini yng mengetengahkan wacana burung - burung legenda yng ada ( terkenal ) diseluruh dunia yng barangkali saja bermanfaat menjadi penambah pengetahuan kita :)
Burung - burung legendaris yng terkenal diseluruh dunia.
FENGHUANG
Pada awal mulanya Fenghuang digambarkan menjadi dua ekor burung dimana yng jantan disebut Feng 鳳 serta yng betina disebut Huang 凰, mulai muncul pada awal dinasti Shang (sekitar 4.000 tahun yng lantas). Pada masa dinasti Han (2.200 tahun yng lantas) dua burung ini Suka digambarkan saling berhadapan satu yang dengannya yng lain. Akan tetapi pada masa dinasti Yuan kedua sosok ini digabungkan serta secara general disebut menjadi Pheonix ataupun Raja Para Burung serta dijadikan simbol Permaisuri dimana Naga menjadi simbol Raja.
Akan tetapi semenjak masa Raja Jiajing (1522 - 1566) burung ini kembali dijadikan dua sosok yng berbeda. Yng jantan bisa dikenali dari 5 / 3 bulu ekor (lima / tiga ~ ganjil ~ yng) sementara yng betina mempunyai 2 bulu ekor (satu ~ genap ~ yin).

Fenghuang dalam bahasa jepang ho-o , adalah burung legendaris yng unik yang dengannya rupa asli yng luar biasa.

According to scripture Erya - chapter 17 Shiniao, Fenghuang is said to be made up of the beak of a rooster, the face of a swallow, the forehead of a fowl, the neck of a snake, the breast of a goose, the back of a tortoise, the hindquarters of a stag and the tail of a fish.[1] Today, however, it is often described as a composite of many birds including the head of a golden pheasant, the body of a mandarin duck, the tail of a peacock, the legs of a crane, the mouth of a parrot, and the wings of a swallow.
Its body symbolizes the six celestial bodies. The head is the sky, the eyes are the sun, the back is the moon, the wings are the wind, the feet are the earth, and the tail is the planets. Its feathers contain the five fundamental colors: black, white, red, blue and yellow. It is also sometimes depicted as having three legs.
Advertisement
Fenghuang tak mempunyai koneksi yang dengannya Pheonix dari tradisi barat yng berasal dari mitologi Mesir, lantaran dalam mitologi mesir Pheonix digambarkan menjadi burung prehistorik Bennu Heron. Berbeda yang dengannya Fenghuang yng digambarkan menjadi chimera (mahluk yng wujudnya terdiri dari beberapa binatang sekalian), Pheonix dalam mitologi mesir labih menyerupai heron ataupun elang.
JATAYU
Jatayu (Sansekerta: जटायू,; Jatāyū) merupakan tokoh protagonis dari wiracarita Ramayana, putera dari Sang Aruna serta keponakan dari Sang Garuda. Ia adalah saudara Sempati. Ia merupakan seekor burung yng melihat bagaimana Dewi Sita diculik oleh Rawana. Ia berusaha melawan namun kalah bertarung serta akhirnya mati. Akan tetapi disaat belum mati serta masih sekarat masih mampu membuat laporan kepada Sri Rama bahwasanya Dewi Sita istrinya, diculik.

Sesudah Jatayu menghembuskan nafas terakhirnya, Sang Rama bersabda:
“ Hé Jatayu mahā dibya, wênang dharaka ring hurip, sangka ryasih ta mamitra, bapangku kalulut têmên, tumuluy têka ring putra, ah ō dibyanta hé kaga. Sêdêng tat mahurip nguni, bapangku mahurip hidêp, ri pêjah ta kunêng mangke, menyak uwuh-uwuh. (Kakawin Ramayana) ”
terjemahan:
“ Hai jatayu yang maha mulia, sungguh kuat dikau memepertahankan jiwa. Karena cinta kasihmu bersahabat terhadap ayahku lekat sekali, berkelanjutan sampai kepada aku, puteranya. Amatlah mulia wahai dikau burung perkasa. Tatkala engkau masih hidup tadi, ayahku kurasakan masih hidup, sekarang ketika engkau telah meninggal, sungguh bertambah sedih hatiku. ”
Tempat dimana Sri Rama menjumpai Jatayu yng tengah sekarat dinamakan JatayuMangalam, saat ini dikenal menjadi ChadayaMangalam, terdapat atau terletak di Distrik Kollam, Kerala. Batu besar di tempat yang telah di sebutkan dinamai JatayuPara, diambil dari nama Jatayu. Tempat itu dimanfaatkan menjadi obyek wisata.
Dipercaya Jatayu adalah anak dari Garuda serta adalah keponakan dari Naga.
HUMA
Burung Huma (Persia : هما) merupakan burung legendaris dari fabel sufi yng dikatakan tak pernah beristirahat, menghabiskan seluruh hidupnya terbang mengelilingi bumi serta tak pernah mendarat (ada pula legenda yng mengujarkan dia tak mempunyai kaki). Kata huma berasal dari dua kata yng brbeda, "hu" melambangkan jiwa serta "ma" melambangkan air. Dalam mitologi Turkin huma mempunyai persamaan yang dengannya burung kumay ataupun umay, dimana umay merupakan dewi kesuburan serta keperawanan.
Dalam beberapa legenda, huma digambarkan mempunyai kemampuan semisal burung pheonix dimana dia membakar dirinya sendiri dalam jangka waktu beberapa ratus tahun serta lahir kembali dari abu ang ditinggalkannya. Dikatakan pula burung ini mempunyai dua jiwa dalam satu tubuh (lelaki serta wanita) dimana setiap jiwanya mempunyai satu sayap serta satu kaki.

Huma pula mempunyai reputasi menjadi burung pembawa keberuntungan dimana dipercaya setiap bayangannya jatuh dikepala seseorang maka orang yang telah di sebutkan akan menjadi raja. Lantaran itu, bulu yng menghiasi sorban seorang raja dipercaya adalah bulu dari burung huhma.
Dalam tradisi sufi, menangkap huma adalah suatu hal yng tak barangkali di lakukan. Akan tetapi menangkap bayangan ataupun sosoknya dipercaya bisa membuat orang itu bahagia seumur hidupnya. Orang yng bisa atau mampu menangkap huma tak akan bertahan hidup lebih dari empat puluh hari.
YATAGARASU
Dalam mitologi jepang, yatagarasu (八咫烏, "eight-span crow") merupakan seekor burung gagak yng kemunculannya adalah perwujudan kehendak surga ataupun campur tangan dewa dalam permasalahan kita-kita. Meskipun tak ada keterangan terang, yatagarasu dipercaya adalah penjelmaan Taketsunimi no Mikoto.

Yatagarasu adalah hewan peliharaan dewi matahari Amaterasu dalam dokumen kuno berjudul Nihon Shoki (日本書紀) serta Kojiki (古事記) yng bertugas melindungi matahari serta mengawal kaisar Jimmu. Dalam tugasnya mengawal kaisar Jimmu, yatagarasu berperan penting dalam memberikan paduan arah kaisar serta pasukannya dalam sebuah ekspedisi penaklukan ke timur.

Sejauh ini jumlah kaki yatagarasu masih adalah kontroversi lantaran beberapa sumber tak menyebutkan jumlah kaki yatagarasu percis sekali.
Kontroversi lain-lainnya, ada sebuah kerancuan antara yatagarasu serta burung layang-layang emas. Lantaran dalam dokumen kojiki meskipun yatagarasu muncul dalam cerita, tak disebutkan bahwasanya dialah yng membimbing kaisar Jimmu melainkan sang burung layang-layang.
GARUDA
Garuda (Sanskerta: Garuḍa serta Bahasa Pāli Garula) merupakan satu dari sekian banyaknya dewa dalam agama Hindu serta Buddha. Ia adalah wahana Dewa Wisnu, satu dari sekian banyaknya Trimurti ataupun manifestasi bentuk Tuhan dalam agama Hindu. Garuda digambarkan bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah. Paruh serta sayapnya mirip elang, namun tubuhnya semisal kita-kita. Ukurannya besar menjadikan bisa memperhalang matahari.

Bangsa Jepang pula mengenal Garuda, yng orang-orang sebut Karura. Di Thailand disebut menjadi Krut ataupun Pha Krut.
Garuda merupakan seekor burung mitologis, 1/2 kita-kita 1/2 burung, wahana Wisnu. Ia merupakan raja burung-burung serta adalah keturunan Kaśyapa serta Winatā, salah seorang putri Dakṣa. Ia musuh bebuyutan para ular, sebuah sifat yng diwarisinya dari ibunya, yng pernah bertengkar yang dengannya sesama istri serta atasannya, yakni Kadru, ibu para ular.
Sinar Garuda Amat terang menjadikan para dewa mengiranya Agni (Dewa Api) serta memujanya. Garuda seringkali dilukiskan mempunyai kepala, sayap, ekor serta moncong burung elang, serta tubuh, tangan serta kaki seorang kita-kita. Mukanya putih, sayapnya merah, serta tubuhnya berwarna keemasan.
Ia mempunyai putera bernama Sempati (Sampāti) serta istrinya merupakan Unnati ataupun Wināyakā. Pendapat dari kitab Mahabharata, orang tuanya memberinya kebebasan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memangsa kita-kita, namun tak boleh kaum brahmana. Suatu disaat, ia menelan seorang brahmana serta istrinya. Lantas tenggorokannya terbakar, lantas ia muntahkan lagi.
--------------------------------------------------------------------------
Garudeya
Rangkaian relief pada candi kidal menggambarkan kisah Garudeya diawali pada dinding sebelah kiri candi di mana Sang Garuda tengah bertarung yang dengannya para naga. Candi Kidal letaknya di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Sesudah dipugar, ukurannya panjang 10,8 m, lebar 8,36 m, tinggi 12,26 m. Tinggi aslinya 17 m. Candi Kidal merupakan pendharmaan Raja Anusapati yng wafat pada tahun 1248 M.Nama Kidal barangkali berasal dari bentuk relief-relief candi yng tak lazim, di mana biasanya hiasan/relief pada suatu candi bersifat pradaksina (Sansekerta = searah jarum jam, dari kanan ke kiri ) namun Candi Kidal ini malah bersifat prasawya (Sansekerta = berlawanan yang dengannya arah jarum jam, dari kiri ke kanan / semisal arah jarum jam bagi pengikut Islam & peradaban Nusantara Baru tatkala ini ).
Add caption
Lantas pada dinding belakang candi tampak relief Sang Garuda tengah menjinjing guci bersifat amrtha. Pada dinding sebelah kanan candi terdapat pahatan relief yng menggambarkan Sang Garuda yang dengannya ibundanya, dalam kitab Asatadasaparwa, Wrhatkatha, Garudamahapurana serta Adiparwa.Winata.Kisah Garudeya secara singkat merupakan dimulai dari kisah kompetisi antara Kadru serta Winata, keduanya istri Kasyapa, orang bijak. Kadru merupakan ibu dari para ular naga. Tengah Winata merupakan ibu dari burung garuda. Keduanya berselisih mengenai warna kuda Uccaihsrawa yng muncul bersama air amrtha disaat samudra purba diaduk. Kadru menganggap warna kuda merupakan hitam, tengah Winata menganggap warna kuda itu merupakan putih. Dari sengitnya perselisihan pendapat, akhirnya keduanya mufakat bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertaruh, yng kalah akan menjadi budak yng menang. Para ular naga tahu bahwasanya ibu orang-orang salah. Orang-orang memberitahu ibunya. Kadru lantas membuat rencana supaya anak-anaknya merubah warna kuda Uccaihsrawa yang dengannya bisanya. Bisnis ibu beranak itu pun sukses. Winata kalah serta dijadikan budak oleh Kadru.
Di Bandara Svarnabhumi (Bangkok)ada patung yng bercerita wacana tirta amarta ini pula.Dalam buku berbahasa Thai berjudul Lokadipani goresan pena Phra Dhammadhirajamahamuni Maka, berlagalah kedua mahluk dahsyat itu yang dengannya serunya. Segala jurus serta bisnis dari nagaraja bagi atau bisa juga dikatakan untuk membelit serta menundukkan raja garuda selalu gagal. Yang dengannya lincah serta ligatnya garuda menghindar serta membalas serangan sang naga. Api berbisa yng berkobar-kobar pun seolah-olah bagaikan angin sepoi-sepoi dirasakan garuda.
PHOENIX
Phoenix dalam budaya barat diperkenalkan dari mitologi Yunani, dimana kata pheonix mempunyai arti merah keunguan ataupun crimson.

Pheonix digambarkan burung matahari yang dengannya bulu berwarna-warni indah laksana pelangi serta mempunyai ekor panjang yang dengannya warna keemasan ataupun merah tua. Mempunyai masa hidup 500tahun - 1000tahun sekali dimana pada akhir masa hidupnya ia membangun sebuah sarang ditempat yng tak terusik kita-kita bagi atau bisa juga dikatakan untuk lantas membakar dirinya sendiri. Telur baru akan muncul dari abunya serta seiring yang dengannya berjalannya waktu telur yang telah di sebutkan akan menetas menjadi pheonix baru, dalam beberapa tradisi disebutkan pheonix baru akan membawa sisa abu tadi serta menyerahkannya kepada dewa Helios ~ dewa matahari dalam mitologi yunani.

Mempunyai kemampuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyembuhkan diri sendiri ataupun menyembuhkan luka mahluk lain yang dengannya tetes air matanya. Mempunyai bunyi indah laksana sebuah nyanyian yng bisa atau mampu memikat dewa helios.
Tinggal didekat sumber air serta memandikan dirinya setiap senja sembari bernyanyi. Dalam mitologi, dewa helios terpikat yang dengannya keindahan suaranya serta selalu menghentikan keretanya (matahari) bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendengarkannya sehari-hari. Karenanya disebutkan senja merupakan masa terindah dari matahari lantaran dia tengah diam serta tersenyum teduh mendengar nyanyian sang pheonix.
ALKONOST, SIRIN & GAMAIU
Dalam mitologi Rusia, ada kisah mengenai tiga burung separuh wanita
Alkonost , Sirin serta Gamaiu / Gamayun Alkonost
Yang dengannya badan seekor burung, alkonost mempunyai kepala serta dada seorang wanita. Mempunyai nama yng berasal dari tokoh mitologi kita-kita separuh dewa Alcyone yng dirubah oleh para dewa menjadi seekor ikan kingfisher.
Alkonost bereproduksi yang dengannya tips bertelur dipinggiran pantai serta meletakkan orang-orang kedalam air. Telur akan menetas sesudah enam sampai-sampai tujuh hari serta akan menghasilkan badai.
Alkonost dipercaya menjadi kehendak dewa, dimana dia hidup disurga serta akan turun kebumi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberikan pesan dewa kepada kita-kita. Dia mempunyai bunyi nyanyian yng Amat indah yng menandakan masa depan cerah serta bersifat positif, akan tetapi seluruh orang yng mendengarnya akan tidak lagi mengingat apapun tatkala itu. Alkonost mempunyai image menjadi burung kebahagiaan, bertolak belakang yang dengannya burung penderitaan : sirin.

Alkonost serta Sirin
Sirin
Mngambil bentuk yng tak jauh dari akonost, sirin mendapatkan namanya didasari mitologi yunani : siren. Menjadi representasi dari kehendak dewa serta keseimbangan dunia.
Semisal alkonost, sirin dipercaya mempunyai bunyi nyanyian yng indah serta bisa atau mampu memikat kita-kita. Akan tetapi lagunya bisa membuat kita-kita terus mengikutinya serta akan menginggal secara perlahan. Gamaiun / Gamayun Burung surgawi yng mempunyai ukuran besar serta kerap kali digambarkan berwarna putih ini, hampir menyerupai alkonost serta sirin. Mempunyai bentuk burung akan tetapi yang dengannya kepala serta dada seorang wanita.

Mempunyai image menjadi burung kebijaksanaan serta pengetahuan, nyanyiannya adalah mengambarkan akan datangnya kebahagiaan. Tinggal jauh dibagian timur bumi, gamayun satu-satunya burung dalam mitologi rusia yng tak tinggal di surga melainkan cuma didekat surga.
HARPY
Dalam mitologi yunani, (Latin: harpeia, Greek: ἅρπυια, harpūia) merupakan satu mahluk bersayap yng selalu mencuri makanan dari sang peramal ~ Phineas. Saudara perempuan dari Iris serta anak dari Thaumas serta Electra.

Pendapat dari mitologi, phineas adalah seorang peramal yang dengannya kemampuan yng luar biasa. Lantaran kasihan kepada kita-kita, phineas mengungkapkan masa depan terlalu tidak sedikit serta hal itu menghasilkan zeus murka. Menjadi hukumannya, zeus membuatnya buta serta menempatkannya disebuah pulau bersama para harpy. Disediakannya sebuah meja yng penuh makanan, akan tetapi phineas tak pernah bisa memuaskan rasa laparnya lantaran makanan yng diambilnya akan selalu diambil oleh para harpy. Deritanya baru berakhir disaat Jason serta awak kapal Argonauts menjebak para harpy serta membunuh orang-orang.
Cuma ada dua harpy : Aello & Celeano / Podarge & Ocypete, meski Suka didapati tidak sedikit kesalahan dimana disebutkan ada 3 ekor harpy.
sumber serta bahan rujukan: wikimedia www.indoforum.org Produk khusus penangkaran omkicau

Tulisan atau artikel Terkait



Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2011/12/kisah-burung-burung-legenda-diseluruh.html.

Seputar Kisah Burung - Burung Legenda Diseluruh Dunia

 

Cari Artikel Selain Kisah Burung - Burung Legenda Diseluruh Dunia