Panduan Beternak Burung Murai Batu

- 4:24 AM

Panduan Beternak Burung Murai Batu

 

Panduan beternak burung murai batu biasanya dikerjakan oleh beberapa hobbies, lantaran pertimbangan melestarikan kelangsungan hidup murai batu saja. type yng ditangkarkan murai batu dari sub-spesies apa saja. tatacara beternak burung murai batu sebetulnya tidk susah,namun bagi atau bisa juga dikatakan untuk para pemula yng ingin mencobanya lebih baik baca dulu tatacara berternak burung murai batu di bawah ini.tatacara bereternak burung murai batu ini mempunyai beberapa tahapan,tahapan – tahapan yng butuh di lakukan diantaranya merupakan menjadi berikut :
menyiapkan penjodohan burung murai batu
seusai dipilih calon-calon indukan yng baik, langkah pertama adalah memperkenalkan bunyi/kicauan indukan jantan dan indukan betina berlebi dulu. langkahnya yang dengannya meletakkan ke-2 burung yang telah di sebutkan didalam sangkar gantung yng terpisah. upayakan ada didalam satu area agar bisa bunyi/kicauan orang-orang mampu saling terdengar. upayakan satu percis lain tak diperlihatkan berlebi dulu. di sini manfaat kain penutup sangkar ( kerodong ) bertindak. seusai berlangsung saling sahutan, biarlah hingga irama kicauan orang-orang selaras. ( biasanya dibutuhkan waktu lebih tidak lebih 2 hingga 3 hari, akan tetapi ini pula tak mutlak, bergantung keadaan dilapangan ). didalam keadaan ini disarankan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberian pakan hidup dan nutrisi yng cukup agar bisa burung mencapai maupun meraih puncak birahi, sampai-sampai mempermudah proses penjodohan. ( ihwal pakan hidup dan nutrisi bisa dibicarakan didalam tulisan atau artikel terpisah ).
seusai ada keseimbangan irama kicauan di antara orang-orang, pertemukan orang-orang yang dengannya bagian gradual menjadi berikut :
  • buka tiap-tiap kerodong yang dengannya jarak pada ke-2 sangkar berjauhan + 4 meter. janganlah terburu-buru bagi atau bisa juga dikatakan untuk segera mempertemukan orang-orang. lantaran indukan jantan mampu menyerang apalagi mampu membunuh indukan betina. aktivitas menjodohkan ini bisa berlangsung berhari-hari, apalagi didalam hitungan minggu.
  • seusai proses ini jalan yang dengannya baik dan berlangsung kemajuan satu percis lain, letakkan sangkar lebih dekat lagi. misalnya persempit jarak sangkar orang-orang jadi 1 meter – 2 meter. biasanya andai ke-2 burung sudah saling pas, individu jantan bisa menunjukan bhs tubuh, layaknya mengibas-kibaskan ekornya dan menampilkan nada yng merdu bagi atau bisa juga dikatakan untuk menarik perhatian individu betina.
  • bila reaksi indukan betina cuma berdiam diri diatas tangkringan saja, itu mengisyaratkan ia belum siap bagi atau bisa juga dikatakan untuk kawin. proses ini memerlukan kesabaran.
  • bila reaksi indukan betina mengambil posisi membungkuk dan melebarkan ke-2 sayapnya, itu mengisyaratkan is sudah betul-betul siap bagi atau bisa juga dikatakan untuk kawin.
  • bila kondisi layaknya point d diatas, selekasnya masukkan ke-2 indukan didalam sangkar penangkaran yng besar. keluarkan betina dari didalam sangkar, akan tetapi indukan jantan upayakan masih di dalam sangkar yng digantung didalam sangkar besar. biarlah proses penjodohan ini berlanjut hingga indukan betina betul-betul siap bagi atau bisa juga dikatakan untuk dikawinkan. biasanya indukan betina bisa kerap hinggap di sekeliling sangkar indukan jantan.
  • seusai fase penjodohan menunjukan kemajuan yng baik, kamu tidak butuh cemas bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengeluarkan indukan jantan dari sangkar gantung.

didalam lebih dari satu perihal, bila burung telah diletakkan berbarengan, orang-orang bisa cepat lakukan kegiatan perkawinan. seusai ini berlangsung, indukan betina bisa membangun sarangnya kurun waktu 1 hari dan bisa mulai bertelur pertama kali seusai hari-hari selanjutnya. telur pertama, ke-2 dan ketiga biasanya merupakan telur yng tak berproduksi/tak menetas ( infertilitas ).
betina murai batu menyusun sarang
kerapkali, bila ke-2 pasangan memasuki waktu reproduksi, perkawinan tak dilangsungkan yang dengannya cepat ( tak terburu-buru ), hingga indukan jantan betul-betul terima indukan betina seusai berlebi dulu berlangsung proses penjodohan. indukan jantan bisa tampak atraktif dan bernyanyi merdu di depan indukan jantan, seolah olah pingin menyebutkan bahwasanya saya seorang gentlemen. ia akan memeriksa kotak sarang. ia butuh lihat apakah kotak sarangnya akan jadi area yng nyaman. berikut ia bisa masuk ke didalam kotak sarang dan mencermati yang dengannya seksama bagi atau bisa juga dikatakan untuk waktu yng lama, kemudian bisa berkicau yang dengannya pelan seolah memanggil induk betina dan menyuruhnya masuk ke didalam kotak sarang.
andai induk jantan mengabaikan atau meninggalkan kotak sarang, induk betina bisa memeriksa kenyamananya, akan tetapi ia jarang keluar dari kotak sarang sebelum tatkala sang jantan betul-betul membangun sarangnya.
idealnya, burung mesti membangun sarangnya sekian hari seusai saling mengetahui. biasanya induk jantan yng mulai menyusun sarang. seusai separuh dari sarang terkumpul, induk betina bisa selekasnya keluar sarang dan mulai merampungkan sarangnya.
biasanya, seusai 2 hari berlangsung sarang bisa selesai dan induk betina bisa beristirahat. seusai lebih tidak lebih 4 hari, induk betina bisa mulai bertelur. didalam 1 hari ia bisa bertelur sekali. jumlah telur yng bisa dierami 3 dampai 4 telur. apalagi ada yng hingga berjumlah 5 telur. waktu jumlah telur sudah mencapai maupun meraih 3 butir, induk betina biasanya sudah mulai lakukan pengeraman.

Sumber rujukan dan gambar : http://infomurai.blogspot.com/2013/07/panduan-beternak-burung-murai-batu.html.

Seputar Panduan Beternak Burung Murai Batu

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Panduan Beternak Burung Murai Batu