Hindari Dan Mengatasi Serangan Tomcat

- 2:15 PM

Hindari Dan Mengatasi Serangan Tomcat

 
Serangga tomcat ataupun disebut juga yang dengannya nama Rove beetle ataupun kumbang rove ataupun pula paederus littoralis yng pula mempunyai nama daerah semut semai, semut kayap ataupun charlie di indonesia, nama serangga ini kian ternama seusai penyebarannya yng memicu korban di sebuah kota di pulau jawa. Serangga ini masuk dalam kelompok utama dari hewan beruas ( Arthopoda) yng salah satunya dalam keluarga besar kumbang (Staphylinidae), Serangga ini salah satunya dalam kelompok Kuno yang dengannya fosil serangga tomcat yng diketahui dari jaman Triassic ataupun pemusnahan mahluk hidup di bumi, 200 juta tahun lantas.
Semisal mampu ada dugaan bagi atau bisa juga dikatakan untuk suatu keluarga kumbang yng besar, terdapat variasi besar di antara spesies. Ukuran berkisar antara 1 sampai-sampai 35 mm (1,5 inci), yang dengannya sebagian besar di kisaran 2-8 mm, dan bentuk biasanya memanjang, yang dengannya beberapa serangga tomcat yng berbentuk bulat telur. Badannya berwarna kuning gelap di bagian atas, bawah abdomen dan kepala berwarna gelap. Pada antena kumbang umumnya 11 tersegmentasi dan filiform, yang dengannya clubbing moderat dalam beberapa generasi kumbang. Umumnya, kumbang ini terlihat merangkak di tempat sekeliling yang dengannya menyembunyikan sayapnya dan dalam sekali pandang ia lebih menyerupai semut. Andaikan diganggu kumbang ini akan menaikkan bahagian abdomen agar bisa kelihatan semisal kalajengking bagi atau bisa juga dikatakan untuk menakutkan musuh.
Serangga ini sebetulnya telah lama terlihat di sekeliling kita akan tetapi dalam jumlah yng tak begitu tidak sedikit dan berkembang biak di sekeliling wilayah yng dipenuhi oleh tanaman dan area persawahan, memakan wereng yng dianggap menjadi hama oleh petani kita, oleh lantaran itulah serangga ini secara langsung turut membasmi hama wereng yng menyerang perkebunan dan persawahan di wilayah-wilayah dalam habitatnya.
Serangga tomcat yng akhir-akhir ini terlihat di tempat pemukiman dan membuat kepanikan bagi beberapa penduduk sekitarnya dan kehebohan di aneka macam media tak lepas dari meningkatnya jumlah populasi hama wereng dan berubahnya tempat asal berkembang biak dan mencari pakan orang-orang menjadi bangunan - bangunan dan perumahan-perumahan.
Serangga tomcat tak menyengat maupun menggigit, serangga ini akan mengeluarkan cairan otomatis bila bersentuhan yang dengannya kita-kita, lebih gawat lagi tomcat pula akan mengeluarkan cairan racunnya pada benda-benda semisal handuk, baju dan pula benda benda lain-lainnya. Pada jenis tertentu terdapat cairan racun yng ada dugaan lebih kuat dari mampu kobra, Cairan hemolimf ataupun Toxin ini disebut yang dengannya 'aederin' (C24 H43 O9 N), Begitu kita menyentuh ataupun secara tidak sengaja berbenturan yang dengannya serangga ini maka otomatis akan mengeluarkan carian racunnya, mampu pula yang dengannya tatacara yng tak langsung yakni disaat mengenakan handuk, pakaian maupun barang-barang yng sebelumnya di kenai cairan dari serangga tomcat ini. Pada tatkala di kenai cairan ini begitu kita menggosoknya yang dengannya jari yng kotor akan memicu konjunktivitiv dan penyakit kulit yng parah yng dikenal menjadi 'dematitis linearis', ataupun ' aederus dermatitis'.
Pengobatan.
Andai di kenai racun dari serangga ini segeralah dicuci mempergunakan sabun, jangan diberi pasta gigi/odol, minyak kayu putih, balsem dan minyak tawon lantaran hasil nya akan memperparah peradangan. Kulit yng di kenai toxin ini akan merah meradang mirip herpes akan tetapi dalam pengobatannya tak percis. Pengobatannya mampu mempergunakan antibiotik dan salep, Umumnya mempergunakan hydrocortisone 1% ataupun salep betametason dan antibiotik neomycin sulfat 3x sehari ataupun salep Acyclovir 5% kesemuanya mampu didapatkan di toko-toko obat ataupun apotik apotik.
Efek terhadap burung kicauan. Burung yng kebetulan memakan serangga ini akan di kenai racun dan terlihat semisal yng lemas yang dengannya bulu mengembang, tak diketahui apakah burung yng memakan serangga ini akan mati ataukah burung mempunyai kekebalan imunitas terhadap jenis - jenis serangga yng beracun.Akan tetapi umumnya beberapa burung mempunyai 'alert' terhadap beberapa jenis serangga yng mempunyai mampu ataupun racun.
Yang akan di sajikan kali ini merupakan 10 cara dari health.kompas.com mengenai tatacara mengatasi/menghindari serangan serangga tomcat:
  1. Andai ada menjumpai serangga ini, jangan dipencet, supaya racun tak mengenai kulit. Masukkan ke dalam plastik yang dengannya hati-hati, terus Buang ke tempat yng aman.
  2. Hindari di kenai kumbang ini pada kulit terbuka.
  3. Usahakan pintu tertutup dan bila ada jendela diberi kasa nyamuk bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah kumbang ini masuk.
  4. Tidur mempergunakan kelambu andai memanglah di daerah kamu tengah tidak sedikit masalah ini.
  5. Bila serangga ramai sekali, maka bisa pula lampu diberi jaring pelindung bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah kumbang jatuh ke kita-kita.
  6. Jangan menggosok kulit dan ataupun mata bila kumbang ini di kenai kulit kita.
  7. Bila kumbang ini berada di kulit kita, singkirkan yang dengannya hati-hati, yang dengannya meniup ataumengunakan kertas bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengambil kumbang yang dengannya hati-hati.
  8. Lakukan inspeksi ke dinding dan langit-langit dekat lampu sebelum tidur. Bila menemui, segera dimatikan yang dengannya menyemprotkan racun serangga. Singkirkan yang dengannya tanpa menyentuhnya.
  9. Segera kasih air mengalir dan sabun pada kulit yng bersentuhan yang dengannya serangga ini.
  10. Bersihkan lingkungan rumah, lebih-lebih tanaman yng tak terawat yng ada di sekeliling rumah yng mampu menjadi tempat kumbang Paederus.

Rujukan ; id.wikipedia.org kompas aneka macam sumber
Produk khusus penangkaran omkicau

Tulisan atau artikel Terkait



Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2012/03/hindari-dan-mengatasi-serangan-tomcat.html.

Seputar Hindari Dan Mengatasi Serangan Tomcat

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Hindari Dan Mengatasi Serangan Tomcat