Perjodohan Perkutut
Perjodohan Perkutut | Referensi terbaru di 2017 via web Kicau Burung. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Kicau Burung. Artikel ini di beri judul Perjodohan Perkutut. Konten ini untuk anda pembaca setia https://kicauburung5.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Perjodohan Perkutut terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Kicau Burung dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Kicau Burung di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Perjodohan Perkutut di bawah ini dari situs web Kicau Burung. Didasari pengalaman dari beberapa rekan peternak perkutut dan bersumber dari berita lain-lainnya seputar perkutut, bahwasanya proses penjodohan perkutut mampu disebut gampang-gampang sulit, lantaran proses penjodohan ini Perlu didukung yang dengannya beberapa faktor yng antara lain
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh hasil yng maksimal yakni anakan perkutut yng mempunyai kualitas, maka kita dituntut bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui sebanyk barangkali teori Crossing baik dari membaca maupun pengalaman yng didapat sehari-hari yng cuma bisa diperoleh dari praktek serta memperhatikan hasil produksi melalui jalan yng cukup panjang serta waktu yng lama, ketekunan serta kesabaran. Tanpa ini seluruh, maka hasil produksi berupa anakan perkutut hanyalah adalah anakan perkutut yng asbun ( asal bunyi ) serta tak akan mempunyai kualitas.
Usia kedua Indukan
Yng ideal serta relatif lebih gampang, usia kedua Indukan seyogyanya seimbang yakni perkutut Betina lebih tua 1(satu) ataupun 2(dua) bulan dibanding perkutut Jantan, karena umumnya perkutut Jantan lebih cepat dewasa dibanding Betinanya.
Memanglah mampu ataupun masih memungkinkan umur keduanya berbeda jauh, akan tetapi umumnya selain sulit pula tidak sedikit masalah yng timbul antara lain seringnya berkelahi serta biasanya si Betina akan kalah ataupun dihajar si Jantan, apalagi kalau si Jantan jauh lebih tua ( Silahkan membaca teori Back Cross )..
Mengenai kapan waktu usia yng tepat kedua calon pasangan yang telah di sebutkan mulai dijodohkan ? Ada beberapa pendapat yng berbeda satu yang dengannya yng lain. Satu pendapat mengujarkan sebaiknya orang-orang mulai dijodohkan sejak usia kira-kira 3.5-4 bulan, menjadikan akan lebih gampang jodoh serta menjadi pasangan yng cocok. Disamping tak terlalu lama sekitar 2-3 bulan lantas pasangan yang telah di sebutkan telah akan mulai bertelor. Pendapat lain mengujarkan sebaiknya menjodohkan perkutut pada usia sekitar 10-12 bulan, menjadikan keduanya betul-betul telah matang serta diharapkan keturunan anak-anaknya lebih sempurna disbanding pendapat terdahulu yng sering-kali mengalami kegagalan menetas ataupun lahir cacat.
Menentukan jenis kelamin
Sebelum calon pasangan dijodohkan, Perlu dipastikan dahulu bahwasanya calon pasangan yang telah di sebutkan merupakan perkutut Jantan serta Betina. Perkutut pada usia tidak lebih dari 4 bulan masih agak sulit bagi atau bisa juga dikatakan untuk menentukan Jantan ataupun Betina, meskipun ada beberapa tips bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa mengetahui hal ini antara lain yang dengannya tips :
Lain halnya perkutut yng telah berusia diatas 7 bulan, akan lebih gampang bagi atau bisa juga dikatakan untuk menentukan jenis kelaminnya baik yang dengannya tips diatas ataupun dari penampilannya yng Suka mbekur ataupun menandakan mengajak kimpoi lawan jenisnya bagi si Jantan.
Sifat-sifat kedua Indukan
Sebaiknya bisa dipilih calon pasangan yng memiliki sifat yng baik, misalnya si Jantan tak memiliki sifat yng sadis kepada pasangannya ataupun si Betina merupakan indukan yng rajin bertelor serta mengerami telornya hingga menetas dan yang dengannya sabar mengasuh anak-anaknya hingga mencapai usia siap disapih sekitar 1.5 bulan.
Memanglah tak gampang mengetahui sifai-sifat ini sebelum keduanya disatukan, namun setidaknya dari sifat Bapak/Ibu dari kedua calon pasangan yang telah di sebutkan bisa ditelusuri, apakah orang-orang berasal dari Bapak/Ibu yng sifatnya baik ataupun tak.
Mempergunakan sistim yng tepat
Ada beberapa tips ataupun sistim bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjodohkan kedua calon pasangan antara lain sbb. :
Masing-masing peternak memiliki selera sistim yng mana yng akan dipakai lebih-lebih disesuaikan yang dengannya kondisi sangkar serta tersedianya calon indukan betinanya. Selama ini saya lebih cenderung memilih tips yng pertama pada uraian yang telah di sebutkan diatas.
Kendala-kendala
Kendala kendala yng kerap dihadapi dalam penjodohan perkutut merupakan:
Kemungkinannya merupakan :
Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2012/02/perjodohan-perkutut.html.
- Bunyi kedua Indukan yng cocok/pas.
- Usia kedua Indukan yng serasi.
- Menentukan jenis kelamin dari kedua Indukan yng benar.
- Sifat-sifat kedua Indukan yng baik.
- Mempergunakan system yng tepat.
- Kendala-kendala lain-lainnya.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh hasil yng maksimal yakni anakan perkutut yng mempunyai kualitas, maka kita dituntut bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui sebanyk barangkali teori Crossing baik dari membaca maupun pengalaman yng didapat sehari-hari yng cuma bisa diperoleh dari praktek serta memperhatikan hasil produksi melalui jalan yng cukup panjang serta waktu yng lama, ketekunan serta kesabaran. Tanpa ini seluruh, maka hasil produksi berupa anakan perkutut hanyalah adalah anakan perkutut yng asbun ( asal bunyi ) serta tak akan mempunyai kualitas.
Usia kedua Indukan
Yng ideal serta relatif lebih gampang, usia kedua Indukan seyogyanya seimbang yakni perkutut Betina lebih tua 1(satu) ataupun 2(dua) bulan dibanding perkutut Jantan, karena umumnya perkutut Jantan lebih cepat dewasa dibanding Betinanya.
Memanglah mampu ataupun masih memungkinkan umur keduanya berbeda jauh, akan tetapi umumnya selain sulit pula tidak sedikit masalah yng timbul antara lain seringnya berkelahi serta biasanya si Betina akan kalah ataupun dihajar si Jantan, apalagi kalau si Jantan jauh lebih tua ( Silahkan membaca teori Back Cross )..
Mengenai kapan waktu usia yng tepat kedua calon pasangan yang telah di sebutkan mulai dijodohkan ? Ada beberapa pendapat yng berbeda satu yang dengannya yng lain. Satu pendapat mengujarkan sebaiknya orang-orang mulai dijodohkan sejak usia kira-kira 3.5-4 bulan, menjadikan akan lebih gampang jodoh serta menjadi pasangan yng cocok. Disamping tak terlalu lama sekitar 2-3 bulan lantas pasangan yang telah di sebutkan telah akan mulai bertelor. Pendapat lain mengujarkan sebaiknya menjodohkan perkutut pada usia sekitar 10-12 bulan, menjadikan keduanya betul-betul telah matang serta diharapkan keturunan anak-anaknya lebih sempurna disbanding pendapat terdahulu yng sering-kali mengalami kegagalan menetas ataupun lahir cacat.
Menentukan jenis kelamin
Sebelum calon pasangan dijodohkan, Perlu dipastikan dahulu bahwasanya calon pasangan yang telah di sebutkan merupakan perkutut Jantan serta Betina. Perkutut pada usia tidak lebih dari 4 bulan masih agak sulit bagi atau bisa juga dikatakan untuk menentukan Jantan ataupun Betina, meskipun ada beberapa tips bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa mengetahui hal ini antara lain yang dengannya tips :
- Dari bentuk kepala, kapur disekitar mata, sorot mata, bunyi serta postur tubuhnya.
- Tulang dibawah dubur ( supit urang ) sempit ataupun lebar.
- Memakai bandul Sibas, dll.
Lain halnya perkutut yng telah berusia diatas 7 bulan, akan lebih gampang bagi atau bisa juga dikatakan untuk menentukan jenis kelaminnya baik yang dengannya tips diatas ataupun dari penampilannya yng Suka mbekur ataupun menandakan mengajak kimpoi lawan jenisnya bagi si Jantan.
Sifat-sifat kedua Indukan
Sebaiknya bisa dipilih calon pasangan yng memiliki sifat yng baik, misalnya si Jantan tak memiliki sifat yng sadis kepada pasangannya ataupun si Betina merupakan indukan yng rajin bertelor serta mengerami telornya hingga menetas dan yang dengannya sabar mengasuh anak-anaknya hingga mencapai usia siap disapih sekitar 1.5 bulan.
Memanglah tak gampang mengetahui sifai-sifat ini sebelum keduanya disatukan, namun setidaknya dari sifat Bapak/Ibu dari kedua calon pasangan yang telah di sebutkan bisa ditelusuri, apakah orang-orang berasal dari Bapak/Ibu yng sifatnya baik ataupun tak.
Mempergunakan sistim yng tepat
Ada beberapa tips ataupun sistim bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjodohkan kedua calon pasangan antara lain sbb. :
- Kedua calon pasangan yng berada dalam sangkar masing-masing didekatkan setiap harinya hingga terlihat tanda-tanda orang-orang telah saling mengenal serta bertenggernya telah berdekatan. Saatnya mampu seminggu, dua minggu malah lebih bergantung sifat serta sikap masing-masing, apakah orang-orang telah saling tertarik ataupun tak.
- Perkutut Betina dimasukkan kedalam sangkar ternak, sementara si Jantan pula dimasukkan kedalam sangkar akan tetapi masih didalam sangkar terpisah. Perkembangan orang-orang dipantau hingga diketahui tanda-tanda cocok semisal keadaan diatas.
- Beberapa perkutut Betina dimasukkan kedalam sangkar serta bersamaan dimasukkan perkutut Jantan, maka secara alamiah si Jantan akan mencari jodohnya sendiri yng pendapat dari seleranya cocok. Kelemahannya belum tentu si Betina yng terpilih suaranya pas bagi atau bisa juga dikatakan untuk crossing yang dengannya si Jantan, kecuali perkutut-perkutut Betina telah dipilih yng semuanya pasti pas/cocok.
Masing-masing peternak memiliki selera sistim yng mana yng akan dipakai lebih-lebih disesuaikan yang dengannya kondisi sangkar serta tersedianya calon indukan betinanya. Selama ini saya lebih cenderung memilih tips yng pertama pada uraian yang telah di sebutkan diatas.
Kendala-kendala
Kendala kendala yng kerap dihadapi dalam penjodohan perkutut merupakan:
- Meskipun telah dicoba yang dengannya beberapa tips, tetap saja orang-orang tak mau jodoh. Meskipun hal ini jarang dijumpai, namun bila hal ini berlangsung sebaiknya jangan dipaksakan serta usahakan mencarikan jodoh yng lain.
- Orang-orang telah jodoh, akan tetapi tak pula bertelor. Bila hal ini berlangsung umumnya penyebabnya merupakan si Betina yng tidak lebih subur, mengatasinya yang dengannya memberinya tambahan vitamin-E.
- Orang-orang telah jodoh, akan tetapi tak ada tanda-tanda perkimpoian. Bila hal ini berlangsung umumnya penyebabnya merupakan si Jantan. Mengatasinya yang dengannya tips yng percis memberinya tambahan vitamin-E kepada si Jantan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menambah birahi.
- Telah jodoh serta berlangsung perkimpoian, akan tetapi sesudah periode mengeram selesai, telornya tak ada yng menetas yang dengannya sempurna.
Kemungkinannya merupakan :
- Indukan belum memiliki pengalaman mengeram, menjadikan telor Suka ditinggalkan dari sarangnya, menjadikan mengganggu pertumbuhan janin ataupun mati. Kondisi sangkar yng tidak lebih nyaman, terganggu orang ataupun binatang pula memicu pengeraman tak bisa di lakukan yang dengannya baik.
- Perkimpoian antara Jantan serta betina tak sempurna, mampu penyebabnya yaitu suburnya bulu disekitar dubur si Betina/Jantan, menjadikan mengganggu proses penyerbukan sperma ke- indung telor. Maka mengatasinya yang dengannya mencabuti bulu sekitar duburnya supaya proses perkimpoian berjalan yang dengannya baik/sempurna.
- Semula telah kelihatan jodoh, namun mendadak si Jantan begitu bernafsu serta mengejar-ngejar si Betina. Tatacara mengatasinya mampu yang dengannya menangkap si Jantan dimandikan ataupun beberapa bulu sayapnya diikat yang dengannya selotip/karet.
- sumber; aneka macam sumber
Tulisan atau artikel Terkait
Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2012/02/perjodohan-perkutut.html.
Seputar Perjodohan Perkutut
Terima kasih telah membaca Perjodohan Perkutut. Semoga pos dari situs web Kicau Burung berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Kicau Burung. Silakan berbagi ulasan Perjodohan Perkutut tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Kicau Burung melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Kicau Burung untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Perjodohan Perkutut yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Kicau Burung di bawah. Demikan dan sekian tentang Perjodohan Perkutut. Dan Assalamualaikum pembaca Kicau Burung.
Advertisement