Shinkansen, Kereta Cepat Yang Terinsipirasi Dari Burung

- 12:39 AM

Shinkansen, Kereta Cepat Yang Terinsipirasi Dari Burung

 
Selama berabad-abad dalam sejarah perjalanan kita-kita, burung selalu menjadi inspirasi dari beragam teknologi, misalnya kapal terbang. Perkembangan teknologi yang modern pun tak terlepas dari meniru keunikan yang dimiliki oleh burung, misalnya merupakan Shinkansen ataupun kereta peluru yang mempunyai kecepatan super. Tahukah kamu, kereta Shinkansen merupakan kereta yang terinspirasi oleh burung raja udang.

Burung raja udang ataupun cekakak, dikenal menjadi burung berukuran tengah yang bisa atau mampu bergerak yang dengannya Amat cepat yang dengannya paruhnya yang besar. Sayapnya yang pendek membuat burung raja udang bisa atau mampu melakukan banyak sekali manuver salah satunya disaat berburu ikan di dalam sungai.
Shinkansen 500 series, merupakan kereta peluru super cepat yang dibuat di Jepang bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertama kalinya pada tahun 1964. Seiring perjalanan waktu, perkembangan kereta super cepat ini pun makin berkembang, kini telah bnyak model shinkansen yang dibuat bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi tuntutan ketepatan serta kecepatan tanpa tidak lagi mengingat keamanan serta kenyamanan.
Shinkansen yang diluncurkan pada tahun 1994 mempunyai kecepatan maksimum 320 km/jam, kereta ini beroperasi pada kecepatan 240 - 300 km/jam. Walau mempunyai kecepatan yang setara yang dengannya kendaraan beroda empat formula satu, akan tetapi tak pernah ada catatan kecelakaan yang berakibat fatal.
Terinspirasi dari Raja udang
Sebelumnya shinkansen, Jepand sebetulnya telah memiliiki kereta cepat yang di sayangkan disaat kereta yang telah di sebutkan berbenturan yang dengannya udara/angin, maka bunyi yang ditimbulkannya pun cukup berisik, berlebi disaat kereta yang telah di sebutkan memasuki sebuah terowongan maka frekuensi suaranya cukup mengganggu penduduk yang dilalui serta hewan-hewan di alam liar.
Eiji Nakatsu, merupakan seorang kepala teknisi kereta yang pula seorang pengamat burung, mempunyai solusi bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi masalah yang telah di sebutkan. Ia mempunyai solusi yang lain dari apa yang selama ini dipikirkan oleh orang-orang.
Menjadi seorang pengamat burung, Nakatsu sudah faham benar bagaimana karakter , perilaku, serta tatacara terbang dari seekor burung. Nakatsu sudah beberapa kali mengamati bagaimana seekor burung raja udang bisa atau mampu menyelam yang dengannya kecepatan tinggi ke dalam air bagi atau bisa juga dikatakan untuk menangkap ikan, yang dengannya cuma tidak banyak memicu percikan air. Pengertiannya, burung cekakak bisa atau mampu beralih dari satu medium (udara) ke medium lain (air) yang dengannya super cepat serta halus, nyaris tanpa memicu gelombang. Pergerakan yang dengannya kecepatan tinggi melewati 2 medium berbeda itu percis halnya yang dengannya yang dialami shinkansen disaat memasuki terowongan lantaran perubahan tekanan udara yang mendadak.
Gagasan Nakatsu waktu itu merupakan sebuah kereta yang dengannya kecepatan yang cukup tinggi maka butuh mempunyai bagian depan yang berbentuk sepertu paruh burung raja udang. Selain mengatasi masalah bunyi bising yang muncul, bentuk moncong kereta yang lancip semisal paruh raja udang pula bisa atau mampu mengoptimalkan kecepatannya, menjadikan mampu memberikan penghematan energi.
Menurutnya, bentuk moncong Shinkansen sukses menurunkan tekanan udara sebanyk 30 %, serta menghemar listrik sebanyk 15%, yang dengannya penambahan kecepatan sebanyk 10% dibanding versi shinkansen terdahulu yang mempunyai bagian depan yang konvensional.
Burung hantu
Walau begitu, bukan berguna masalah bunyi ini cepat selesai, lantaran timbul masalah baru yakni bunyi bising yang timbul akibat aerodinamins dari gesekan pantograf yang dengannya udara disaat kereta meluncur.
Lagi-lagi burung menjadi solusi pemecahan masalah yang paling baik, di artikel ini inspirasi datang dari burung hantu. Burung hantu merupakan burung yang terkenal yang dengannya ketenangannya, begitu pula disaat orang-orang berburu. Burung hantu bisa atau mampu menangkap buruannya tanpa mengeluarkan bunyi kepakan sayap sedikitpun, menjadikan buruannya percis sekali tak akan pernah menyangkanya.
Yang dengannya terinspirasi oleh sayap burung hantu yang bergerigi itu, para desainer serta insinyur Jepang merubah desain pantograf menjadi menyerupai sayap burung, serta melengkapi pantograf ini yang dengannya gerigi-gerigi kecil layaknya bulu burung hantu. Hal yang telah di sebutkan diluar dugaan menjadi solusi yang cukup baik, lantaran tak ada lagi kendala mengenai kebisingan. Shinkansen 500 series kini menjadi kereta cepat yang benar-benar sempurna yang dengannya mempergunakan serta memanfaatkan burung bagi atau bisa juga dikatakan untuk kecepatan, ketepatan waktu, serta kenyamanan.
Sungguh, alam sebetulnya sudah menyimpan banyak sekali ilmu pengetahuan yang tersembunyi bagi atau bisa juga dikatakan untuk kita temukan serta pelajari.
Mudah-mudahan memberikan manfaat
Produk khusus penangkaran omkicau

Tulisan atau artikel Terkait



Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2014/07/shinkansen-kereta-cepat-yang.html.

Seputar Shinkansen, Kereta Cepat Yang Terinsipirasi Dari Burung

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Shinkansen, Kereta Cepat Yang Terinsipirasi Dari Burung