Elang Jawa Inspirasi Garuda Yang Kian Langka

- 12:03 PM

Elang Jawa Inspirasi Garuda Yang Kian Langka

 
Setiap tanggal 1 Juni Indonesia memperingatinya menjadi hari lahir Pancasila. Berbicara mengenai Pancasila tentu tak lepas dari burung Garuda yang menjadi lambang negara sejak 15 Februari 1950. Dalam mitologi, Garuda merupakan sosok kita-kita 1/2 burung yang menjadi tunggangan Dewa Wisnu, akan tetapi dari dunia nyata, jenis burung yang menginspirasi kemunculan Garuda merupakan elang jawa burung endemik Pulau Jawa yang langka.

Elang jawa memiliki tubuh berukuran tengah, berbadan tegap yang dengannya bulu-bulunya yang lebat. Ukuran panjangnya mampu mencapai 70cm. Bulu di punggungnya berwarna gelap, sisi kepala berwarna coklat kemerahan yang dengannya coretan vertikal di kerongkongannya. Bagian dada terdapat garis hitam berlatar kuning kecoklatan. Disaat terbang, elang jawa bisa atau mampu menekuk kedua sayapnya ke atas semisal huruf "U".
Satu dari sekian banyaknya tanda khas elang jawa merupakan jambulnya yang panjang, jambul itu juga yang lantas diterapkan pada lambang negara burung Garuda seusai sebelumnya pernah sempet tanpa jambul. Elang jawa mulai ditetapkan menjadi maskot satwa langka Indonesia sejak tahun 1992, dari populasi yang pernah tercantum keberadaannya di Jawa merupakan sekitar 600 ekor.
Selain perburuan liar serta rusaknya daerah asal, kebiasaan elang jawa betina yang cuma bertelur dua tahun sekali membuat populasi elang jawa terus mengalami penyusutan. Elang jawa mulai bereproduksi seusai berumur 3 - 4 tahun, selain itu spesies burung ini diketahui mempunyai sifat monogami yakni hidup yang dengannya satu pasangan seumur hidupnya.
Secara umum, elang jawa cuma mampu hidup di Pulau Jawa. Habitatnya merupakan pohon jawa semisal rasamala serta memangsa tikus jawa menjadi pakan utamanya. Di beberapa daerah, daerah asal elang jawa yang potensial makin susah didapati. Beberapa hutan mulai gundul lebih-lebih di hutan daerah Merapi akibat bencana erupsi beberapa waktu lantas serta hutan pegunungan Dieng yang dibabat habis bagi atau bisa juga dikatakan untuk keperluan pertanian.
Selain tidak sedikit diburu di alam, elang jawa diluar dugaan pula tidak sedikit diperjualbelikan seusai menjamurnya hobi falconry ataupun dipelihara bagi atau bisa juga dikatakan untuk dilatih ketangkasan. Di beberapa negara, hobi falconry memanglah dilegalkan lantaran burung-burung yang dilatih itu berasal dari penangkaran resmi. Berbeda yang dengannya di negara semisal jepang, Korea serta Amerika di Indonesia sebagian besar burung elang yang diperjualbelikan berasal dari tangkapan alam.
Dilansir dari mongabay, walaupun falconry telah dianggap menjadi budaya serta dilindungi oleh UNESCO akan tetapi tak seluruh budaya mampu direfleksikan masuk ke Indonesia. Perlu ada kajian dampak positif serta negatifnya, berlebi lagi elang jawa telah dianggap menjadi jenis burung dilindungi melalui keputusan Presiden No.4 tahun 1993. Sepanjang tahun 2015 saja tercantum 2292 ekor elang dari 21 jenis diperdagangkan secara ilegal di internet serta medsos.
Produk khusus penangkaran omkicau

Tulisan atau artikel Terkait



Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2016/06/elang-jawa-inspirasi-garuda-yang-kian.html.

Seputar Elang Jawa Inspirasi Garuda Yang Kian Langka

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Elang Jawa Inspirasi Garuda Yang Kian Langka