Emu, Burung Endemik Australia Yang Multiguna

- 12:15 PM

Emu, Burung Endemik Australia Yang Multiguna

 

EMU, BURUNG ENDEMIK AUSTRALIA

Burung emu (Dromaius novaehollandiae) kini menjadi satu-satunya spesies dalam genus Dromaius yang masih tersisa. Burung endemik di Australia itu mampu bertahan lantaran cukup tidak sedikit penduduk setempat, lebih-lebih yang tinggal di pedesaan, yang menangkarnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk diambil bulu-bulunya.
Kerabat dekat emu di Tasmania telah lenyap sesudah orang-orang Eropa bermigrasi ke tempat itu pada tahun 1778. Emu dikenal menjadi burung terbesar kedua sesudah burung unta. Keduanya, bersama burung kasuari, mempunyai hubungan kekerabatan lantaran sama-sama berada dalam keluarga Casuariidae.
Tinggi tubuh emu dewasa mampu mencapai dua meter, yang dengannya bobot badan rata-rata 45 kg. Panjang paruh sekitar 15 cm. Sebagaimana burung unta, emu pula tak memiliki kemampuan terbang. Akan tetapi kecepatan larinya mengagumkan, yakni 50 km/jam.
Taksonomi
Yang akan di sajikan kali ini taksonomi ataupun tata nama ilmiah burung emu yang telah disepakati para ahli perunggasan di dunia: Kerajaan : Animalia Filum : Chodrata Kelas : Aves Ordo : Struthioniformes Famili : Casuariidae Genus : Dromaius Spesies : Dromaius novaehollandiae
Tempat asal serta Kebiasaan
Semula burung emu tidak sedikit dijumpai di pantai timur Australia. Akan tetapi keberadaan orang-orang terdesak oleh kita-kita, menjadikan kini jarang dijumpai. Beruntung beberapa warga pedalaman mengembangbiakkannya menjadikan selamatlah burung ini dari ancaman kepunahan.
Di alam bebas, emu dikenal menjadi burung pengembara. Orang-orang bermigrasi dalam rombongan besar bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencari makanan. Makanan utamanya merupakan tumbuhan serta serangga.
Dalam keadaan terpaksa, emu bisa atau mampu menahan lapar selama beberapa hari. Akan tetapi bagi atau bisa juga dikatakan untuk perkara air minum, burung ini terbilang rakus. Hayalkan, sehari-hari orang-orang mengkonsumsi air rata-rata delapan galon. Emu pula senang berendam di dalam air ataupun lumpur.
Burung ini Amat gampang dipelihara, lantaran memanglah tak rewel soal makanan serta tahan terhadap suhu ekstrem. Emu mampu bertahan hidup dalam suhu di bawah nol derajat Celcius.
Lama hidup di alam bebas rata-rata 25 tahun. Akan tetapi di sangkar penangkaran, yang dengannya manajemen yang jauh lebih baik, lama hidup mampu ditingkatkan menjadi 35 tahun.
Beberapa jam sesudah menetas, anak emu telah bisa berjalan sendiri. Dalam tiga bulan pertama, anak emu memerlukan sangkar yang Anget. Akan tetapi sesudah itu, burung ini tumbuh menjadi kuat serta gampang mengikuti keadaan yang dengannya lingkungan sekitarnya, salah satunya iklim tropis.
Pertumbuhannya Amat cepat, lebih-lebih dalam satu tahun pertama. Tatkala berumur enam bulan, emu remaja akan menanggalkan sebagian besar bulunya (moulting), bagi atau bisa juga dikatakan untuk digantikan yang dengannya bulu-bulu halus yang elegan semisal pada emu dewasa.
Ada beberapa catatan menarik dari burung ini, yakni hampir seluruh bagian tubuhnya memberikan manfaat, serta dipakai kita-kita bagi atau bisa juga dikatakan untuk banyak sekali keperluan. Tak berlebihan andai emu disebut menjadi burung multiguna. Andai pada tanaman, kita mengenal kelapa menjadi pohon multiguna.
Bulunya bagi atau bisa juga dikatakan untuk Pakaian
Bulu-bulunya Amat lembut, berwarna abu-abu yang berseling garis-garis cokelat tua. Bulu-bulunya mampu dijadikan pakaian, mantel, sepatu, sandal, serta aneka aksesoris menarik lain-lainnya.
PENANGKARAN BURUNG EMU

Bukan cuma bulunya, kulit serta kukunya pun mampu dimanfaatkan. Kulit emu, misalnya, pula mampu disamak serta dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk bahan pembuatan sandal, sepatu, serta jaket. Sedangkan kukunya diolah menjadi aksesoris semisal bros bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempecantik pakaian, anting, serta sebagainya.
Bahan Pangan Rendah Kolesterol
Daging emu mempunyai kandungan protein tinggi serta rendah kolesterol, menjadikan aman dikonsumsi oleh warga atau juga bisa dikatakan masyarakat di seluruh umur. Yang dengannya bobot rata-rata 45 kg, pemotongan burung emu bagi atau bisa juga dikatakan untuk konsumsi mampu menghasilkan karkas sekitar 25-30 kg.
Menu berbahan daging emu kini menjadi menu favorit di hotel-hotel berbintang di Australia, lebih-lebih lantaran rendah kolesterol serta mempunyai cita rasa tinggi.
Telurnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk Konsumsi serta Perhiasan
Burung emu salah satunya produktif. Induk betina bisa atau mampu bertelur tiga hari sekali, lebih-lebih sejak Oktober sampai-sampai April. Tak mengherankan andai induk betina mampu menghasilkan telur sebanyk 20-50 butir dalam satu musim. Kerabang telur berwarna zamrud, ataupun hijau gelap.
TELUR BURUNG EMU BERWARNA ZAMRUD

Sesuai yang dengannya postur tubuhnya, ukuran telurnya pun terbilang raksasa. Dalam gambar terlihat telur emu yang Perlu dipegang yang dengannya dua telapak tangan orang dewasa.
Berbeda dari burung pada biasanya, telur emu bahkan dierami induk jantan. Induk betina menyerahkan telurnya kepada pasangannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk dierami selama 50-56 hari, yang dengannya persentase menetas mencapai 70-80%.
Sebagian penangkar pula memasok telur emu ke restoran serta hotel berbintang. Satu butir telur emu mampu dikonsumsi delapan orang. Wooow!!! Amat nikmat serta mengenyangkan tentunya.
Cangkang ataupun kerabang telurnya pun tak dibuang, lantaran tidak sedikit perajin yang siap membelinya bagi atau bisa juga dikatakan untuk dijadikan kotak perhiasan yang cantik serta berharga seni tinggi.
HIASAN CANTIK DARI CANGKANG TELUR EMU

Minyak Emu
Sebagian besar warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Indonesia memanglah masih asing yang dengannya minyak emu. Padahal, minyak ini telah popular di banyak sekali negara, tak terkecuali di Amerika Serikat serta Australia. Bintang Hollywood semisal Demi Moore serta Goldie Hawn pun merawat kulitnya yang dengannya minyak emu.
Minyak emu berasal dari bantalan tebal di bagian punggung burung emu. Setiap ekor emu rata-rata mampu menghasilkan 5-6 liter minyak.
Sejak ribuan tahun lantas, minyak emu telah dipakai warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Aborigin, suku asli di Australia. Tatkala itu, minyak emu lebih Suka dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengobati luka bakar, memar, rasa sakit di persendian, nyeri otot, salah urat, dan menyembuhkan kaki pecah-pecah serta berjamur.
Disaat diteliti di laboratorium, diluar dugaan kandungan minyak emu didominasi oleh asam oleat (70%) serta asam linoleat (20%) yang non-kolesterol. Tak mengherankan andai minyak emu pula diolah menjadi krim penghalus kulit, pengencang kulit ataupun antikerut, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi jerawat, menghilang-kan bintik-bintik hitam pada wajah, malah krim anti-sinar matahari (sunblock).
Kini, peternakan emu bukan cuma menjadi domain warga atau juga bisa dikatakan masyarakat petani di wilayah pedalaman Australia. Penangkaran emu pula dijumpai di India. Di Negara Bagian Maharasthra, misalnya, tercantum ada 3.000-an peternak emu. Sedangkan di wilayah barat Kota Pune terdapat sekitar 1.000 peternak.
"Bisnis minyak emu saat ini sedang menanjak pesat di India dan dunia. Bahkan India masih kekurangan bahan baku, sehingga membutuhkan pasokan tambahan dari Australia. Padahal, harga minyak emu terbilang mahal," kata Sandeep Taware, warga Kota Pune, yang telah beternak emu sejak tahun 2000.
Mudah-mudahan tulisan atau artikel ini mampu menginspirasi warga Indonesia bagi atau bisa juga dikatakan untuk menangkar emu, lantaran mampu diambil bulu-bulunya, kukunya, telurnya, serta lebih-lebih minyaknya. Ada yang mau berupaya?
Produk khusus penangkaran omkicau

Tulisan atau artikel Terkait



Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2012/10/emu-burung-endemik-australia-yang.html.

Seputar Emu, Burung Endemik Australia Yang Multiguna

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Emu, Burung Endemik Australia Yang Multiguna