Mengulik Penyebab Kematian Pada Anakan Burung Murai Batu

Mengulik Penyebab Kematian Pada Anakan Burung Murai Batu | Referensi terbaru di 2017 via web Kicau Burung. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Kicau Burung. Artikel ini di beri judul Mengulik Penyebab Kematian Pada Anakan Burung Murai Batu. Konten ini untuk anda pembaca setia https://kicauburung5.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Mengulik Penyebab Kematian Pada Anakan Burung Murai Batu terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Kicau Burung dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Kicau Burung di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Mengulik Penyebab Kematian Pada Anakan Burung Murai Batu di bawah ini dari situs web Kicau Burung.

Merawat burung Murai Batu mulai dari telur, anakan, hingga dewasa butuh keuletan serta waktu yng tak sebentar. Selain itu bagi pemilik burung Murai Batu pula mesti mempunyai keterampilan serta keahlian bagi atau bisa juga dikatakan untuk merawatnya supaya Murai Batu yng dipelihara sejak kecil bisa tumbuh dewasa serta bisa atau mampu diikutkan dalam kontes burung kicauan. Karena tanpa adanya keahlian bagi atau bisa juga dikatakan untuk merawatnya bisa berpotensi dalam mengembangbiakkannya akan mengalami kegagalan dikarenakan burung tidak sedikit yng mati sewaktu masih kecil ataupun anakan.

Gambar: Burung Murai Batu yng masih kecil ataupun piyikan
Murai Batu yng masih anakan lebih susah dalam perawatannya ketimbang yng sudah dewasa. Hal ini dikarenakan bentuk fisiknya yng masih lemah tanpa diselimuti bulu apapun serta gampang terserang beragam penyakit dari lingkungan di sekeliling kandangnya. Selain itu burung Murai Batu yng masih anakan ataupun dikenal yang dengannya sebutan piyikkan Amat rentan mengalami kematian. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu pada tulisan atau artikel ini berupaya menguliknya supaya diketahui penyebab yng bisa membunuh anakan burung Murai Batu. Adapun ulasannya bisa disimak di bawah ini:

Temperatur suhu yng terlalu dingin
Penyebab awal bagi anakan burung Murai Batu yng rentan mengalami kematian dikarenakan kondisi ruangan tempatnya berada mempunyai suhu yng tidak lebih Anget ataupun dingin. Anakan burung Murai Batu yng umumnya diletakkan pada inkubator khusus yng mempunyai suhu ruangan diatur cukup Anget. Tujuannya supaya burung Murai Batu yng masih anakan tidak sedikit bergerak serta nafsu makannya stabil. Sedangkan bila suhu ruangan inkubator diluar dugaan lumayan dingin maka anakan burung Murai Batu lebih tidak sedikit tidur sembari berdekat-dekatan yang dengannya anakan lain-lainnya serta nafsu makannya pun menurun. Hal ini tentu bisa membuat tubuhnya menjadi lemah serta gampang terserang penyakit yng memicu mampu mengalami kematian. Karenanya bila melihat anakan burung Murai Batu tidur saling berhimpitan satu yang dengannya lain-lainnya maka menandakan orang-orang tengah kedinginan serta segera arahkan lampu penghangatnya ke dekat orang-orang.

Kondisi ruangan inkubator yng berjamur
Penyebab lain-lainnya kematian mampu menimpa anakan burung Murai Batu merupakan kondisi ruangan tempatnya berada di inkubator yng berjamur. Inkubator yng dijadikan tempat bagi atau bisa juga dikatakan untuk merawat anakan burung Murai Batu butuh suhu ruangan yng Anget. Andaikan suhu di dalam ruangan inkubator berkondisi lembab maka potensi bertumbuhnya jamur pun bisa berkembang pesat. Tentunya hal yang telah di sebutkan mampu mengganggu kebugaran atau kesehatan burung Murai Batu yng masih anakan yang dengannya terserang penyakit gangguan pernapasan serta kekebalan tubuhnya. Bila hingga anakan burung Murai Batu terinfeksi penyakit gangguan pernapasan maka bisa berujung pada kematian.

Kesalahan pakan yng dimakan anakan burung Murai Batu
Satu penyebab yng mampu membuat anakan burung Murai Batu mati merupakan salah dalam mengkonsumsi pakan yng semestinya jangan dulu dimakannya. Karena tak seluruh jenis pakan yng biasa disantap oleh burung dewasa boleh juga dikonsumsi bagi burung piyikkan. Umumnya burung Murai Batu yng masih anakan diberikan pakan yng tak terlalu keras misalnya kroto yng masih segar, daging jangkrik, serta voer yng sudah dihaluskan. Hal ini dimaksudkan supaya membuat mudah alat pencernaan di dalam tubuh anakan burung Murai Batu bisa mencernanya serta menghindarkannya agar bisa tak hingga tersedak makanan.

Demikianlah analisis yng dipaparkan mengenai penyebab kematian pada anakan burung Murai Batu. Yang dengannya membaca tulisan atau artikel ini hingga tuntas bisa menambah pengetahuan serta menaikan kewaspadaan bagi atau bisa juga dikatakan untuk makin berhati-hati dalam merawat anakan burung Murai Batu. Serta mudah-mudahan tulisan atau artikel ini berguna. Terimakasih.
Oleh: Satria Dwi Saputro
(Kirim pesan ke penulis)
Sumber Goresan pena:
https://omkicau.com/2015/10/24/penyebab-dan-pencegahan-burung-piyikan-mati-muda/
http://kicau193.blogspot.co.id/2015/04/beberapa-penyebab-burung-mati-mendadak.html
Sumber Gambar:
http://www.mediaronggolawe.com/wp-content/plugins/doptg/uploads/PeLrZabmESkZYXBrcsL12XCHAYT3chMCLbaZ5fAaKZ9wP1XORzj8AYphTjHPadfcL.jpg

Ayo jual goresan pena ke Puncak Bukit, Rp. 25.000,- per goresan pena @ 400 kata. puncakbukit.blogspot.com

Sumber rujukan dan gambar : http://www.muraibatu.link/2017/02/mengulik-penyebab-kematian-pada-anakan.html.

Seputar Mengulik Penyebab Kematian Pada Anakan Burung Murai Batu

Terima kasih telah membaca Mengulik Penyebab Kematian Pada Anakan Burung Murai Batu. Semoga pos dari situs web Kicau Burung berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Kicau Burung. Silakan berbagi ulasan Mengulik Penyebab Kematian Pada Anakan Burung Murai Batu tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Kicau Burung melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Kicau Burung untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Mengulik Penyebab Kematian Pada Anakan Burung Murai Batu yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Kicau Burung di bawah. Demikan dan sekian tentang Mengulik Penyebab Kematian Pada Anakan Burung Murai Batu. Dan Assalamualaikum pembaca Kicau Burung.