Menghindari Resiko Kematian Murai Bakalan

- 8:48 PM

Menghindari Resiko Kematian Murai Bakalan

 
Oleh Bunyi Burung Juara Wednesday, August 12, 2015 Suka berlangsung kasus kematian pada murai bakalan yng baru di pelihara, apalagi andai burung yang telah di sebutkan baru di beli/bisa dari hasil tangkapan hutan. Murai masih dalam keadaan stress serta tentunya butuh waktu bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengikuti keadaan yang dengannya lingkungan yng baru. Tatkala dalam kondisi yang telah di sebutkan tentu nafsu makan burung berkurang malah tak ada nafsu bagi atau bisa juga dikatakan untuk makan percis sekali, alhasil burung menjadi sakit serta berujung yang dengannya kematian.
menghindari-resiko-kematian-murai-bakalan_326554
Selain kematian murai bakalan berlangsung lantaran kondisi mental yng masih stress, ada beberapa penyebab lain yng butuh diperhatikan.
1. Murai bakalan hasil pancingan
Kasus kematian murai bakalan hasil tangkapan yang dengannya mempergunakan mata pancing paling tidak sedikit berlangsung. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengantisipasi, sebaiknya tatkala akan membeli MB perhatikan hal berikut:
  • Burung murai memiliki bunyi khas, yakni kretekan. Akan tetapi andai murai bakalan hasil tangkapan yang dengannya metode pancingan tak akan mengelurakan bunyi yang telah di sebutkan, lantaran adanya luka pada tenggorokannya. Namun pula jangan beranggapan kalau MB yng tak mengeluarkan bunyi kretekan merupakan hasil pancingan, akan tetapi cuma butuh mewaspadainya saja.
  • Murai hasil pancingan umumnya nafsu makan turun lantaran adanya rasa sakit pada rongga mulut akibat pancing. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu, kita butuh waspada pada murai bahan yng tak tertarik yang dengannya EF (jangkrik, UH, ataupun yng lain-lainnya).
  • Sebaiknya meminta pedagang MB bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuka mulut burung, andai terdapat luka di sekeliling tenggorakan burung mungkin besar merupakan hasil dari pancingan.
  • Jangan tergoda yang dengannya omongan sang pedagang yng mengujarkan kalau murai bakalannya mau makan dilihat dari banyaknya sisa makanan yng tercecer didasar sangkar. Kebanykan pedagang burung hasil pancingan dalam mengelabui calon pembeli di antaranya yang dengannya membiarkan kotoran ataupun sisa makanan burung ataupun tak dibersihkan kandangnya.
  • Pedagang burung hasil dari pancingan yng nakal pula umumnya memberikan air infusan pada tempat minum, tatacara ini dipakai supaya kondisi burung tetap fit meskipun tak makan.
2. Kebersihan sangkar murai
Murai bakalan yng baru dibeli umumnya sangkar selalu dikerodong, hal yang telah di sebutkan memanglah baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi stress pada burung. Namun butuh di lakukan pemantauan serta pembersihan sangkar setiap harinya. Selain itu, sirkulasi udara pada sangkar pula dibutuhkan supaya murai bakalan tak gampang terjangkiti virus yng berasal dari kotorannya lantaran kondisi pengap akibat kerodong.
Lihat pula tulisan atau artikel: Cara Mempercepat Murai Bakalan Berkicau
3. Adanya kotoran yng menempel pada kolaka (dubur)
Terjadinya kematian pada murai bakalan di antaranya merupakan akibat adanya kotoran yng menempel pada dubur. MB yng baru ditangkap dari hutan umumnya Suka mengeluarkan kotoran berbentuk cair yng kental serta lengket. Kotoran ini seringkali menempel pada bulu halus di bagian dubur serta lama kelamaan akan bisa menyumbat saluran pembuangan, andai hal ini berlangsung tentu akan membuat burung menjadi susah Buang kotoran yng bisa menghasilkan kematian.
Oleh lantaran itu, kita Perlu memeriksa bagian dubur burung setidaknya 1 minggu sekali bagi atau bisa juga dikatakan untuk memastikan tak adanya kotoran yng melakat. Akan tetapi andai telah ada kotoran yng menempel serta kondisinya telah mengeras, solusinya merupakan menggunting bagian bulu yng tertempel kotoran.
4. Cuaca ekstrim
Perubahan cuaca yng esktrim, misalnya pagi hari cerah akan tetapi pada siang harinya hujan serta suhu udara menjadi dingin. Tatkala kondisi semisal ini mampu membuat burung murai bakalan menjadi sakit yang dengannya mengembangkan bulu-bulunya. Andai hal ini berlangsung maka sebaiknya segera di lakukan pengobatan, lantaran akan berakibat fatal yng berujung kematian.
Solusi mengatasi burung murai bakalan yng belum bisa mengikuti keadaan yang dengannya perubahan cuaca yng ekstrim merupakan yang dengannya menempatkan sangkar pada ruangan yng mempunyai suhu stabil ataupun mampu yang dengannya memberikan penerangan listrik supaya suhu menjadi Anget.
Lihat pula tulisan atau artikel: Solusi Hilangkan Kutu Pada Burung Kicauan
Itulah beberapa tatacara bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari resiko kematian burung murai bakalan yng kami kutip dari banyak sekali sumber. Mudah-mudahan berguna. Tag : Murai, Perawatan

Sumber rujukan dan gambar : http://www.suaraburungs.com/2015/08/menghindari-resiko-kematian-murai.html.

Seputar Menghindari Resiko Kematian Murai Bakalan

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Menghindari Resiko Kematian Murai Bakalan