Burung Takahe Belum Punah

- 1:36 PM

Burung Takahe Belum Punah

 


Pada akhir abad ke-19, warga atau juga bisa dikatakan masyarakat dunia pernah dikejutkan yang dengannya penemuan empat spesimen burung takahe di Selandia Baru. Temuan para ahli perunggasan di tahun 1898 ini memunculkan dugaan bahwasanya burung endemik yng cuma ada di Selandia Baru itu memanglah telah punah. Benarkah demikian?
Diluar dugaan tak! 1/2 abad lantas, tepatnya pada 20 November 1948, ahli perburungan Geoffret Orbell menjumpai sekelompok burung takahe di sekeliling Danau Te Anau di Pegunungan Murchison, Pulau Selatan, Selandia Baru. Walau populasinya telah Amat langka, menjadikan statusnya dinyatakan Terancam Punah, takahe sampai-sampai kini masih eksis di daerah yang telah di sebutkan. Dalam dunia perunggasan, burung takahe mempunyai nama latin Porphyrio hochstetteri. Nama ini diberikan pada tahun 1883 menjadi penghormatan terhadap geolog asal Austria, Ferdinand von Hochstetter. Sekitar 16 tahun sejak didapati, takahe mendadak dinyatakan punah lantaran penemuan empat spesimen burung yang telah di sebutkan: dugaan yng terbukti keliru. Didasari taksonomi (tatanama biologi), burung takahe berada dalam ordo Gruiformes, keluarga Rallidae, serta genus Porphyrio. Takahe adalah burung berpostur terbesar di keluarga Rallidae. Ia masih mempunyai hubungan kekerabatan yang dengannya Takahe Pulau Utara (Porphyrio mantelli) yng benar-benar telah punah serta cuma diketahui dari sisa-sisa kerangkanya saja.
Tak Mampu Terbang Takahe salah satunya satu dari sekian banyaknya burung unik. Walau bobotnya tak terlalu berat, rata-rata sekitar 3 kg yang dengannya tinggi 63 cm, burung ini tak mampu terbang. Barangkali lantaran ukuran sayapnya yng relatif kecil dibandingkan yang dengannya panjang serta tinggi tubuhnya. Kedua kakinya Amat kuat, sedangkan paruhnya besar. Takahē dewasa biasanya berwarna ungu-kebiruan, yang dengannya punggung berwarna hijau. Paruh berwarna kemerahan, sedangkan lutut berwarna merah muda. Burung jantan serta betina mempunyai warna yng percis, akan tetapi ukuran tubuh takahē betina lebih kecil. Adapun anak takahe berwarna cokelat pucat. Suaranya yng keras serta berisik membuat burung ini tak diminati warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Selandia Baru menjadi satwa peliharaan. Coba kalau ada warga yng mau menangkarkan, barangkali mampu mencegah ancaman kepunahan, malah mampu dijadikan burung lomba yng unik.
Produk khusus penangkaran omkicau

Tulisan atau artikel Terkait



Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2012/10/burung-takahe-belum-punah.html.

Seputar Burung Takahe Belum Punah

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Burung Takahe Belum Punah