Larwo, Jenis Murai Batu Langka
Larwo, Jenis Murai Batu Langka | Referensi terbaru di 2017 via web Kicau Burung. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Kicau Burung. Artikel ini di beri judul Larwo, Jenis Murai Batu Langka. Konten ini untuk anda pembaca setia https://kicauburung5.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Larwo, Jenis Murai Batu Langka terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Kicau Burung dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Kicau Burung di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Larwo, Jenis Murai Batu Langka di bawah ini dari situs web Kicau Burung.Larwo merupakan sebutan bagi atau bisa juga dikatakan untuk murai batu jawa. Nama ini khusus diberikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk jenis murai batu jawa yang telah di sebutkan menjadikan menjadi keunikan tersendiri bagi jenis murai batu satu ini. Tidak sedikit yng beranggapan bahwasanya larwo bukanlah salah satunya murai batu, akan tetapi pendapat dari ahli burung kicauan burung larwo masih salah satunya jenis burung murai batu serta satu keluarga Turdidae yng khususnya mempunyai bunyi yng indah serta kicauan yng Amat tidak jelek alias bagus semisal murai-murai batu lain-lainnya. Yng dari tempat habitatnya jangan dicari-cari selain di pulau jawa lantaran tempat asli tempat hidupnya cuma akan dijumpai di pulau jawa menjadikan menjadi keunggulan bagi murai batu jawa yng disebut Larwo dari jenis-jenis murai batu lain-lainnya yng barangkali mampu dijumpai di tidak sedikit daerah. Serta di jawa tinggalnya bisa dijumpai di alam bebas yaitu dari Ujung Kulon hingga yang dengannya Gunung Kidul serta beberapa tempat lain-lainnya.
Tanda-ciri fisiknya
Larwo ataupun sebutan khas burung murai batu jawa mempunyai ciri-ciri fisik yng memiliki perbedaan yang dengannya murai batu pada biasanya diketahui. Sekilas andai dari kasat mata dilihat warna-nya dari murai batu sumatera serta kalimantan tak ada perbedaannya, akan tetapi diperhatikan lebih rinci lagi perbedaan serius bisa dilihat yang dengannya membandingkan ukuran tubuhnya. Larwo memiliki ukuran tubuh yng jauh lebih kecil bila disandingkan yang dengannya murai batu sumatera serta kalimantan. Yng lain-lainnya pula bisa menjadi pembeda dari performa disaat berkicaunya larwo, merupakan bulu-bulu di kepalanya akan berdiri semisal jambul. Serta bulu dadanya berwarna hitam yng melebar sampai-sampai pangkal pahanya. Serta panjang ekornya lebih tidak lebih dari 8-10 cm saja. Melirik suaranya, Larwo memiliki bunyi yng tidak lebih tidak jelek alias bagus dari murai-murai batu lain-lainnya serta variasi bunyi yng masih tidak banyak. Dan makanannya percis yang dengannya murai batu biasanya yaitu kroto, ulat, serta belalang.
Melihat sejarahnya dahulu, murai batu jawa ataupun larwo sebutan akrabnya adalah burung ocehan yng tidak sedikit digemari burung ‘jadul’ di jawa disaat murai batu dari jenis sumatera serta kalimantan belum membanjiri pasar burung ocehan di jawa. Akan tetapi saat ini kebalikan itu berlangsung menimpa burung murai batu jawa ini, kelangkaan yng telah mulai dirasakan oleh pecinta burung terhadap sulitnya telah didapati burung ini di peredaran baik di penangkaran burung murai batu, di pasar burung ocehan, ataupun di alamnya sendiri yaitu hutan serta pegunungan. Menjadikan intensitas kepunahan mulai dirasakan murai batu jawa dalam pelestarian yng Amat dibutuhkan.
Daerah asal yng cuma mampu dijumpai di pulau jawa adalah kesulitan yng Perlu diterima lantaran padatnya penduduk yng telah menghuni pulau jawa dari Banten hingga Jawa Timur menjadikan hutan yng gundul menjadi penyebab burung ini tak memperoleh rumahnya di alam liar. Butuh diharapkan dari pelestarian burung ini oleh penangkar burung ocehan maupun pecinta burung murai batu dalam tetap membudidayakan burung yng habitatnya telah tak nyaman lagi dari semestinya dulu yng masih indah. Menjadikan juga pula dari sekitar tujuh jenis murai batu bisa tetap ada keberadaannya dari menghindari kepunahan yng di ambang pintu dari bersama melestarikan dalam penangkaran serta melepaskan beberapa ke tempat asli aslinya di samping pula mampu efektif bagi atau bisa juga dikatakan untuk usaha.
Oleh : Satria Dwi Saputro
Sumber:
Rachmanto, Penangkaran Burung Murai Batu. Yogyakarta, Kanisius, 2003.
http://omkicau.com/2012/11/19/burung-larwo-riwayatmu-kini/
http://birdacholic.blogspot.com/2012/07/habitat-murai-batu.html
Sumber rujukan dan gambar : http://www.muraibatu.link/2013/05/larwo-jenis-murai-batu-langka.html.
Tanda-ciri fisiknya
Larwo ataupun sebutan khas burung murai batu jawa mempunyai ciri-ciri fisik yng memiliki perbedaan yang dengannya murai batu pada biasanya diketahui. Sekilas andai dari kasat mata dilihat warna-nya dari murai batu sumatera serta kalimantan tak ada perbedaannya, akan tetapi diperhatikan lebih rinci lagi perbedaan serius bisa dilihat yang dengannya membandingkan ukuran tubuhnya. Larwo memiliki ukuran tubuh yng jauh lebih kecil bila disandingkan yang dengannya murai batu sumatera serta kalimantan. Yng lain-lainnya pula bisa menjadi pembeda dari performa disaat berkicaunya larwo, merupakan bulu-bulu di kepalanya akan berdiri semisal jambul. Serta bulu dadanya berwarna hitam yng melebar sampai-sampai pangkal pahanya. Serta panjang ekornya lebih tidak lebih dari 8-10 cm saja. Melirik suaranya, Larwo memiliki bunyi yng tidak lebih tidak jelek alias bagus dari murai-murai batu lain-lainnya serta variasi bunyi yng masih tidak banyak. Dan makanannya percis yang dengannya murai batu biasanya yaitu kroto, ulat, serta belalang.
Advertisement
Melihat sejarahnya dahulu, murai batu jawa ataupun larwo sebutan akrabnya adalah burung ocehan yng tidak sedikit digemari burung ‘jadul’ di jawa disaat murai batu dari jenis sumatera serta kalimantan belum membanjiri pasar burung ocehan di jawa. Akan tetapi saat ini kebalikan itu berlangsung menimpa burung murai batu jawa ini, kelangkaan yng telah mulai dirasakan oleh pecinta burung terhadap sulitnya telah didapati burung ini di peredaran baik di penangkaran burung murai batu, di pasar burung ocehan, ataupun di alamnya sendiri yaitu hutan serta pegunungan. Menjadikan intensitas kepunahan mulai dirasakan murai batu jawa dalam pelestarian yng Amat dibutuhkan.
Daerah asal yng cuma mampu dijumpai di pulau jawa adalah kesulitan yng Perlu diterima lantaran padatnya penduduk yng telah menghuni pulau jawa dari Banten hingga Jawa Timur menjadikan hutan yng gundul menjadi penyebab burung ini tak memperoleh rumahnya di alam liar. Butuh diharapkan dari pelestarian burung ini oleh penangkar burung ocehan maupun pecinta burung murai batu dalam tetap membudidayakan burung yng habitatnya telah tak nyaman lagi dari semestinya dulu yng masih indah. Menjadikan juga pula dari sekitar tujuh jenis murai batu bisa tetap ada keberadaannya dari menghindari kepunahan yng di ambang pintu dari bersama melestarikan dalam penangkaran serta melepaskan beberapa ke tempat asli aslinya di samping pula mampu efektif bagi atau bisa juga dikatakan untuk usaha.
Oleh : Satria Dwi Saputro
Sumber:
Rachmanto, Penangkaran Burung Murai Batu. Yogyakarta, Kanisius, 2003.
http://omkicau.com/2012/11/19/burung-larwo-riwayatmu-kini/
http://birdacholic.blogspot.com/2012/07/habitat-murai-batu.html
Ayo jual goresan pena ke Puncak Bukit, Rp. 25.000,- per goresan pena @ 400 kata. puncakbukit.blogspot.com
Sumber rujukan dan gambar : http://www.muraibatu.link/2013/05/larwo-jenis-murai-batu-langka.html.
