Burung Kepodang Si Elok Nan Menawan

- 6:20 AM

Burung Kepodang Si Elok Nan Menawan

 
Burung Kepodang (Oriolus chinensis) adalah burung berkicau yng memiliki bulu yng indah. Burung Kepodang cukup dikenal dalam budaya Jawa, khususnya Jawa Sedang, selain cuma lantaran Burung Kepodang adalah fauna identitas provinsi Jawa Sedang, Burung Kepodang pula Suka dipergunakan dalam tradisi ‘mitoni’ (tradisi tujuh bulan kehamilan). Konon, ibu hamil yng memakan daging burung Kepodang akan memperoleh anak yng ganteng ataupun cantik jelita. Burung Kepodang yng adalah fauna identitas provinsi Jawa Sedang ini dikenal pula yang dengannya sebutan manuk pitu wolu lantaran bunyinya yng nyaring mirip yang dengannya ucapan pitu-wolu (tujuh delapan). Selain itu, burung ini pula terkenal menjadi burung pesolek yng selalu tampil cantik, rapi, serta bersih salah satunya dalam membuat sarang. Warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Sunda biasa menyebut burung Kepodang ini yang dengannya sebutan Bincarung. Sedangkan beberapa daerah di Sumatera menyebutnya menjadi Gantialuh serta warga atau juga bisa dikatakan masyarakat di Sulawesi menyebutnya Gulalahe. Burung Kepodang ini dalam bahasa Inggris Suka disebut yang dengannya Black Naped Oriole. Di Malaysia disebut burung Kunyit Besar. Sedangkan dalam bahasa ilmiah (latin), Burung Kepodang disebut Oriolus chinensis.
Tanda-ciri serta Kebiasaan. Burung Kepodang (Oriolus chinensis) berukuran relatif tengah, panjang mulai ujung ekor sampai-sampai paruh berkisar 25 cm. Bulunya indah berwarna kuning keemasan tengah bagian kepala,sayap serta ekor ada sebagian bulu yng berwarna hitam. Tanda khas burung Kepodang merupakan terdapatnya garis hitam melewati mata serta tengkuk. Iris mata burung Kepodang berwarna merah sedangkan paruhnya berwarna merah jambu serta kedua kakinya berwarna hitam. Burung Kepodang yng ditetapkan menjadi maskot (fauna identitas) provinsi Jawa Sedang ini memiliki siulan semisal bunyi alunan seruling yang dengannya bunyi “liiuw, klii-lii-tii-liiuw” ataupun “u-dli-u”. Selain memiliki ocehan yng Amat keras serta nyaring, Kepodang pula pandai menirukan bunyi burung Ciblek, Prenjak, Penthet malah bunyi burung Raja Udang. Makanan utama Kepodang merupakan buah-buahan semisal pisang serta papaya, serangga kecil serta biji-bijian serta sesekali memakan ulat bumbung serta ulat pisang. Burung Kepodang biasa hidup berpasangan. Burung betina umumnya membuat sarang yang dengannya telaah pada ranting pohon. Ketelitian burung Kepodang dalam membuat sarang yng indah serta tampilan burung yng selalu terlihat bersih serta rapi yang dengannya bulu yng indah menawan membuat burung ini Suka mendapatkan predikat menjadi burung pesolek.
Daerah asal, Persebaran, serta Konservasi. Daerah asal asli Burung Kepodang (Oriolus chinensis) merupakan di daerah dataran tinggi. Akan tetapi burung ini bisa pula ditemui di hutan terbuka, hutan mangrove serta hutan pantai sampai-sampai ketinggian 1.600 m dpl. Kepodang tersebar luas di mulai dari India, Bangladesh, Rusia, China, Korea, Taiwan, Laos, Myanmar, Kamboja, Thailand, Filipina, Malaysia, sampai-sampai Indonesia. Di Indonesia, burung berbulu indah ini bisa dijumpai di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, serta Sulawesi.
Subspesies Burung Kepodang. Burung Kepodang sebetulnya memiliki beberapa subspesies (anak jenis). Beberapa anak jenis burung Kepodang diantaranya merupakan:
  • Oriolus chinensis andamanensis
  • Oriolus chinensis celebensis
  • Oriolus chinensis chinensis (Black Naped Oriole)
  • Oriolus chinensis diffusus
  • Oriolus chinensis frontalis
  • Oriolus chinensis lamprochryseus
  • Oriolus chinensis macrourus
  • Oriolus chinensis maculatus
  • Oriolus chinensis melanisticus
  • Oriolus chinensis mundus
  • Oriolus chinensis richmondi
  • Oriolus chinensis sangirensis
  • Oriolus chinensis sipora
  • Oriolus chinensis stresemanni
  • Oriolus chinensis suluensis
  • Oriolus chinensis tenuirostris
  • Oriolus chinensis yamamurae
Mitos serta Filosofi Jawa. Dalam warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Jawa, burung Kepodang Amat dikenal oleh warga atau juga bisa dikatakan masyarakat serta dianggap memiliki makna filosofi yng tinggi. Bagi warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Jawa burung Kepodang melambangkan kekompakan, keselarasan serta keindahan budi pekerti sekalian pula melambangkan anak ataupun generasi muda. Burung Kepodang pula menjadi satu dari sekian banyaknya burung klangenan bagi masyakat Jawa di samping burung Perkutut. Barangkali lantaran nilai-nilai filosofi yng selaras yang dengannya budaya Jawa maka tak mengherankan andai lantas burung Kepodang ditetapkan menjadi fauna identitas provinsi Jawa Sedang. Satu yng lekat di budaya Jawa merupakan sebuah mitos perihal burung Kepodang ini. Barangkali lantaran keindahan bulunya, tampilannya yng selalu ‘jaim’ serta terlihat bersih, rapi serta indah dan ketelitian dalam membuat sarang yng indah lantas memunculkan mitos bahwasanya ibu hamil yng memakan daging burung Kepodang akan memperoleh anak yng ganteng maupun cantik. Lantaran itu, masih Suka terdapat tradisi menyembelih burung Kepodang tatkala ritual ‘mitoni’ (tradisi selamatan tujuh bulan masa kehamilan) serta didaerah jawa barat masih ada yng beranggapan memelihara burung ini menjadi penolak bala. Produk khusus penangkaran omkicau

Tulisan atau artikel Terkait



Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2011/09/burung-kepodang-si-elok-nan-menawan.html.

Seputar Burung Kepodang Si Elok Nan Menawan

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Burung Kepodang Si Elok Nan Menawan