Bagaimana Mencegah Risiko Kematian Murai Batu Bakalan?

- 12:58 PM

Bagaimana Mencegah Risiko Kematian Murai Batu Bakalan?

 
Besarnya risiko kematian pada Murai Batu Bakalan memanglah Perlu menjadi perhatian tersendiri bagi penghobi yng ingin memeliharanya. Yang dengannya begitu, penghobi telah mempersiapkan langkah-langkah yng tepat yng Perlu di lakukan disaat membeli Murai Batu Bakalan yang telah di sebutkan. Walaupun yng namanya kematian pada kenyataannya tidak mampu dihindari, akan tetapi paling tak, yang dengannya melakukan upaya-upaya pemulihan, harapannya Murai Batu Bakalan mampu terus hidup hingga dewasa.
Nah, mengenai apa-apa saja yng butuh diperhatikan dalam upaya meminimalisir resiko kematian Murai Batu Bakalan, maka kita butuh menyelaraskannya yang dengannya faktor apa yng menjadi penyebabnya. Pada tulisan atau artikel sebelumnya, sudah dibahas faktor di balik risiko kematian Murai Batu Bakalan, diantaranya: Mentalnya yng masih stres, penangkapan Murai Batu Bakalan mempergunakan pancingan, kotoran yng menempel di bagian kolaka (dubur), serta faktor cuaca yng ekstrem.

Gambar 1. Risiko Kematian Murai Batu Bakalan
Didasari faktor-faktor yang telah di sebutkan, maka kita butuh mencari tahu bagaimana mengatasi setiap permasalahan yng ada. Tujuannya supaya penghobi mampu menutup mungkin bahwasanya risiko kematian Murai Batu Bakalan bukan penyebabnya yaitu oleh faktor-faktor umum yng tidak sedikit berlangsung. Bagaimana pun pengalaman-pengalaman dari penghobi sebelumnya Perlu mampu kita jadikan pelajaran dalam pemeliharaan Murai Batu Bakalan yng kita punyai.
Pertama, mengatasi mental Murai Batu Bakalan yng Stres. Biasanya yng memberi pengaruh mental Murai Batu Bakalan stres dipengaruhi oleh faktor yng langsung ataupun yng tak langsung. Semisal perlakuan yng kasar, kelelahan, lingkungan yng tak kondusif, Suka mendapatkan ancaman dari hewan di sekelilingnya (burung, kucing ataupun ayam), serta suhu yng tinggi. Maka, menjadi penghobi kita Perlu mampu menghindari faktor-faktor penyebabnya stres yang telah di sebutkan. Murai Batu Bakalan Perlu dikondisikan dalam ruangan yng aman serta nyaman. Rincian bagaimana perawatan yng baik memulihkan mental Murai Batu Bakalan yng stres akan dibahas khusus di tulisan atau artikel selanjutnya.
Kedua, perihal mengatasi Murai Batu Bakalan hasil pancingan. Butuh waktu yng lama bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengobati luka di rongga mulut pada Murai Batu Bakalan hasil pancingan. Lantaran itu, sebaiknya penghobi menghindari bagi atau bisa juga dikatakan untuk membeli Murai Batu Bakalan dari hasil pancingan. Karena, besar mungkin sekalipun luka pada rongga mulutnya sembuh, kualitas kicauan yng bisa atau mampu dihasilkannya tak lagi maksimal. Pertanyaannya saat ini merupakan, bagaimana tips mengetahui bahwasanya Murai Batu yang telah di sebutkan hasil pancingan?
Ada beberapa tips yng mampu di lakukan yaitu, disaat hendak membeli kita memeriksa rongga mulutnya secara langsung, andaikan terdapat luka di sana, sebaiknya diurungkan saja membeli Murai Batu yang telah di sebutkan. Namun kadang ada pedagang yng tak mengizinkan kita memeriksa rongga mulut secara langsung, menyiasati hal itu kita mampu menyodorkannya pakan jangkrik. Andai Murai Batu Bakalan terlihat lahap mengunyah pakannya tanpa kepayahan, berguna Murai Batu Bakalan itu bukan ditangkap melalui pancingan.
Ketiga, mengatasi faktor kematian Murai Batu Bakalan akibat tersumbat kotoran di bagian kolaka. Mengatasinya mampu yang dengannya secara rutin memeriksa bagian kolaka Murai Batu Bakalan setiap harinya. Andaikan terdapat kotoran yng menempel di bagian bulu-bulunya, penghobi mampu segera membersihkan kotoran itu sebelum kotorannya mengeras. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi keluarnya kotoran berbentuk kental serta lengket, bagi atau bisa juga dikatakan untuk sementara jangan berikan dulu pakan berbentuk voer. Sekalian dalam masa pemulihan stresnya, pakan jangkrik serta kroto semisal yng ia dapatkan di alam liar, Amat membantu proses itu.
Keempat, mengatasi faktor cuaca ekstrem. Murai Batu Bakalan yng baru kita beli dari pasar burung ataupun dari pemburu Perlu kita tempatkan dalam ruangan yng stabil. Lantas pemakaian kerodong Amat diharapkan apalagi disaat diketahui suhu udara tengah dingin (musim hujan). Sedangkan, disaat cuaca panas, kerodong Murai Batu boleh di lepas serta gantungkan kandangnya di tempat yng sejuk. Intinya, kita Perlu mampu menyesuaikan kondisi Murai Batu senyaman barangkali. Malah disaat suhu udara terasa Amat dingin bagi kita, pemakaian kerodong ditambah penerangan lewat lampu listrik mampu di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menciptakan kehangatan pada tubuh Murai Batu.
Kelima, pemberian vitamin. Murai Batu Bakalan butuh tambahan vitamin bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan kekebalan tubuhnya. Pemberian vitamin B-Kompleks Amat disarankan dikonsumsi pada Murai Batu Bakalan di masa pertumbuhannya. Karena, Murai Batu yng kekurangan vitamin B-Kompleks bisa memicu gangguan pada saraf, yng umumnya ditandai yang dengannya gejala kejang-kejang, lantas berlanjut pada kelumpuhan serta akhirnya mengalami kematian. Produk rekomendasi yng mampu kamu genakan semisal BirdVit serta BirdFine. Selain kelima hal di atas, sesuatu yng tidak kalah penting dalam membeli Murai Batu Bakalan merupakan penghobi Perlu melihat gerak-gerik Murai Batu yang telah di sebutkan dalam sangkar. Pilihlah yng tampak sehat, atraktif, tatapan tajam, bulu sayap serta ekornya masih tidak jelek alias bagus, serta tak ada cacat di bagian tubuhnya. Murai Batu yng bercirikan demikian resiko kematiannya makin kecil.
Oleh: Roma Doni
Sumber Goresan pena:
http://www.suaraburungs.com/2015/08/menghindari-resiko-kematian-murai.html
http://infomurai.blogspot.co.id/2013/03/cara-merawat-burung-murai-muda-hutan.html
Sumber Gambar:
http://www.budidayakenari.com/2015/12/upaya-mencegah-kematian-murai-batu.html
Ayo jual goresan pena ke Puncak Bukit, Rp. 25.000,- per goresan pena @ 400 kata. puncakbukit.blogspot.com


Sumber rujukan dan gambar : http://www.muraibatu.link/2016/08/bagaimana-mencegah-risiko-kematian.html.

Seputar Bagaimana Mencegah Risiko Kematian Murai Batu Bakalan?

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Bagaimana Mencegah Risiko Kematian Murai Batu Bakalan?