Memilih Bakalan Burung Perkutut ( Bag.2 )

- 1:30 PM

Memilih Bakalan Burung Perkutut ( Bag.2 )

 
Membedakan antara burung tangkapan dari alam (hasil jaringan) serta hasil penangkaran cukup gampang. Hasil tangkapandari alam umumnya kakinya tak bercincin, sedangkan hasil penangkaran umunya bercincin. Lantaran harganya murah, umumnya pedagang tak mau memberi jaminan perkutut yang telah di sebutkan bersuara tidak jelek alias bagus. Butuh diketahui, sebelum dimasukkan ranji, pedagang sudah menyeleksi burung-burung yang telah di sebutkan. Burung yng bersuaranya agak tidak jelek alias bagus umumnya langsung disangkarkan tersendiri, serta dijual yang dengannya harga lebih tinggi. tak jarang burung hasil seleksi yang telah di sebutkan lantas dipasangi cincin bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat yakin pada calon pembeli bahwasanya burung yang telah di sebutkan hasil penangkaran. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu, sebelum membeli burung perkutut sebaiknya kita mengetahui beda antara burung lokal yang dengannya hasil silangan perkutut Bangkok. Bila bunyi kungnya mantap serta terasa ada tekanan yng tinggi, burung yang telah di sebutkan adalah hasil silangan yang dengannya perkutut Bangkok ataupun burung Import. kalau Kungnya datar ataupun ampang, terperinci burung yang telah di sebutkan burung lokal.
Tanda burung lokal lain bila diperhatikan lebih telaah akan makin tampak. Misalnya bulu mata agak kasar serta pada bola matanya terlihat semisal ada ring berwarna putih yng mampu membesar serta mengecil. Mata perkutut lokal agak besar sedangkan perkutut Bangkok tampak lebih sipit. perkutut lokal umumnya berbadan kurus sedangkan perkutut bangkok ataupun hasil silangan umumnya lebih gemuk. Khusus perkutut lokal asal Nusa Tenggara malahan paling gampang dikenali. pelupuk matanya mempunyai ring berwarna kuning, bulu tubuh tampak hijau agak gelap serta kakinya terlihat lebih hitam.
Hampir seluruh peternak Lokal ataupun Import memberikan cincin pada kaki perkutut hasil tangkarannya. Hal itu bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberikan ciri asal peternakan mana, kelahiran keberapa, serta keturunan siapa burung yang telah di sebutkan. Yang dengannya demikian, kalau sewaktu-waktu mau merunut induknya, mampu mengetahuinya dari cincin yang telah di sebutkan. Bagi peternak lokal, pemberian cincin tak lepas dari himbauan P3SI (Persatuan Penggemar Perkutut Seluruh Indonesia) supaya ternak lokal memberikan cincin pada perkutut hasil tangkarannya supaya mampu diketahui bahwasanya perkutut yang telah di sebutkan hasil tangkaran, bukan hasil tangkapan dari alam. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk peternakan besar, umumnya silsilah Amat diperhatikan. Setiap anakan yng dijual umumnya disertai yang dengannya Sertifikat.
Cincin tak memberi jaminan kalau burung yang telah di sebutkan hasil tangkaran peternak. Saat ini ini tidak sedikit pedagang ataupun malah peternak yng berupaya memalsu cincin burung hasil tangkarannya yang dengannya cincin yng berkode peternakan terkenal yng Suka melahirkan burung juara. Mengetahui begitu berartinya sebuah cincin yng melingkar dikaki perkutut, sampai-sampai muncul sebutan cincin palsu ataupun jual beli cincin. Munculnya kasus pemalsuan cincin yang telah di sebutkan tak lepas dari keinginan peternak ataupun pedagang yng ingin meniru keberhasilan peternak lain. Misalakan saja perkutut milik si A di arena konkurs selalu menyabet juara akan lumrah bila para penggemar perkutut akan berbondong-bondong ke peternakan A utnuk memesan saudara ataupun turunan perkutut yng juara tadi. Lantaran banyaknya pesanan, umumnya harga saudara ataupun turunan perkutut juara tadi akan melambung tinggi. Tingginya harga perkutut yang telah di sebutkan tak jarang dipakai aji mumpung oleh peternak itu. Misalnya ia membeli burung milik peternak lain yng kualitasnya lebih rendah serta harganya lebih miring, lantas peternak yang telah di sebutkan memasang ring atas nama peternakannya supaya burung yang telah di sebutkan tampak menjadi hasil tangkaran peternakannya. burung ini lantas dijual yang dengannya harga yng tinggi setaraf yang dengannya keturunan perkutut juara tadi. penggemar perkutut sendiri susah membedakan apakh burung yang telah di sebutkan asli anakan dari indukan yng melahirkan anakan juara ataupun anakan perkutut lain lantaran cincin yng terpasang yang telah di sebutkan asli dari peternakan bersangkutan. Oleh lantaran itu membeli anakan perkutut juara, dipeternakan besar butuh hati-hati serta butuh meminta jaminan keaslian dari peternaknya.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui apakah cincin yng melingkar dikaki perkutut asli ataupun tak, tak terlalu susah. Kalau asli, cincin yang telah di sebutkan susah dilepas lantaran agak ngepress yang dengannya kaki. kalau burung telah berusia 1 bulan, cincin asli sulit dilepas. kalau dipaksa dilepas ataupun dipasang akan membuat burung yng bersangkutan cedera. Oleh lantaran itu, pemasangan cincin ataupun ring asli umumnya di lakukan sebelum piyik perkutut berumur 15 hari. Lebih dari itu telah sulit lantaran jari kaki piyik akan tumbuh membesar secara cepat. Mengingat cincin yang telah di sebutkan gampang dipesan, belakangan muncul cincin yng berukuran tidak banyak agak besar. Cincin semacam ini dia umumnya dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk memalsu burung-burung kelas bawah supaya tampak bagaikan burung kelas atas.
Ukuran cincin yng mampu dibongkar pasang pada kaki perkutut umumnya berdiameter agak besar, dikenal yang dengannya ukuran 44. Cincin yang telah di sebutkan mampu dikeluar masukkan pada pergelangan kaki perkutut meskipun burung telah dewasa. cincin asli diameternya lebih kecil, dikenal yang dengannya ukuran 41. Produk khusus penangkaran omkicau

Tulisan atau artikel Terkait



Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2011/12/memilih-bakalan-burung-perkutut-bag2.html.

Seputar Memilih Bakalan Burung Perkutut ( Bag.2 )

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Memilih Bakalan Burung Perkutut ( Bag.2 )