Ternyata Burung Pun Bisa Alami "evolusi Kebudayaan"

- 1:02 PM

Ternyata Burung Pun Bisa Alami "evolusi Kebudayaan"

 
Beberapa waktu yng lantas dunia geger yang dengannya kemunculan burung nuri abu afrika yng hilang selama 4 tahun dari pemiliknya namun kembali lagi yang dengannya logat bak orang Spanyol, padahal sebelumnya burung yang telah di sebutkan pandai bicara dalam bahasa Inggris yang dengannya logat orang Inggris kebanykan.

Lantas apakah burung sepintar nuri abu afrika yng dikenal pandai meniru bunyi itu bisa berganti logat ataupun gaya bicaranya? Pakar lingkungan dari Australia mengungkapkan bahwasanya semisal kita-kita, burung pula mengalami apa yng disebut "Evolusi Kebudayaan". Wah apakah itu.
Semisal yng ramai diberitakan diberbagai media seluruh dunia mengenai seekor burung nuri abu afrika yng bernama Nigel yng kembali didapati oleh pemiliknya, Darren Chick dari Torrance, California seusai menghilang selama 4 tahun.
Akan tetapi pertemuan antara pemilik yang dengannya burung peliharaannya itu bahkan menjadi informasi dunia lantaran burung yang telah di sebutkan diluar dugaan bisa atau mampu mengucapkan kata-kata dalam bahasa Spanyol, malah yang dengannya logat Spanyol yng Amat fasih, padahal sang pemilik mengakui selama ini burungnya itu pintar bicara dalam bahasa Inggris yang dengannya logat semisal orang Inggris kebanykan.
Burung nuri abu salah satunya burung jenis paruh bengkok yng cukup pandai meniru macam-macam bunyi yng ia dengar, walau demikian seluruh burung mempunyai aksen serta logat orang-orang masing-masing namun jarang sekali ada burung yng bisa atau mampu meniru ataupun merubah gaya bicaranya dalam waktu yng cukup singkat.
Menanggapi hal yang telah di sebutkan para pakar pun angkat bicara, salah satunya Dr Kirsten Parris, seorang Pakar Lingkungan Kota dari Universitas Melbourne yng mengungkapkan bahwasanya burung-burung pula melakoni "Evolusi Budaya" sebagaimana kita-kita.
"Seekor burung yang baru menetas, dia tidak tahu bagaimana caranya bernyanyi sampai anakan burung tersebut belajar dengan cara mendengarkan burung-burung lain yang ada di sekitarnya," ujarnya.
"Dan seiring berjalannya waktu, pada manusia kata-kata yang diucapkannya mengalami perubahan yang sangat lambat mulai dari cara penggunaan hingga bagaimana pelafalan kata-kata tersebut, dan proses yang sama pun terjadi pada burung." tambahnya.
"Semakin lama burung itu terpisah, semakin berbeda suara-suara yang terdengar dalam kelompoknya," jelasnya.
Dr Parris pun memberikan semisal burung-burung yng selama ini tinggal di wilayah perkotaan Perlu memiliki bunyi kicauan yng cukup nyaring supaya suaranya bisa mengalahkan bunyi bising dari perkotaan salah satunya bunyi industri serta bunyi bising dari lantas lintas kendaraan.
Dari hasil riset yng pernah dilakukannya, Dr Parris mengungkap kalau burung-burung yng berada di wilayah perkotaan turut menyesuaikan panggilan orang-orang pada burung sejenis yng lain melalui gelombang ataupun frekuensi bunyi yng lebih tinggi, lantaran kebanykan kebisingan lantas lintas mempergunakan frekuensi yng rendah.
"Penyesuaian itu ditunjukan dalam beberapa kasus dimana burung disaat berada di daerah yng Amat bising, semisal disaat berada di sisi jalan raya, serta kesulitan menarik perhatian burung jantan ataupun berupaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi hubungan yang dengannya pasangan jantannya,” kata Dr. Parris. Semisal pula Parris, Pakar Perilaku Binatang dari Universitas Australia Selatan, Dr Carla Litchfiels sependapat yang dengannya teori burung yng bisa berganti gaya bicaranya seusai melalui Evolusi Kebudayaan semisal yng didapati pada Nigel si burug nuri abu afrika yng menghebohkan dunia itu. Menurutnya perilaku yang telah di sebutkan pula terdapat pada hewan liar yng sudah ia telaah yakni simpanse. Ia mengujarkan kalau kita-kita selama ini mempunyai pemahaan yng salah mengenai bahasa dari satwa-satwa yng hidup di lingkungan sekitarnya sendiri. Dr Litchfield pula mengungkapkan bahwasanya semisal halnya burung, komunitas simpanse yng berbeda pula menunjukan dialek yng berbeda disaat membuat vokalisasi bunyi keras orang-orang. Malah ia pun berterus terang bisa mengenali bunyi yang telah di sebutkan berasal dari kelompok simpanse yng mana dari logat bunyi yng dikeluarkannya. Mudah-mudahan memberikan manfaat Produk khusus penangkaran omkicau

Tulisan atau artikel Terkait



Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2014/10/ternyata-burung-pun-bisa-alami-evolusi.html.

Seputar Ternyata Burung Pun Bisa Alami "evolusi Kebudayaan"

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Ternyata Burung Pun Bisa Alami "evolusi Kebudayaan"