Penjelasan Seputar Penyebab Murai Batu Yang Mengalami Serak -1

- 1:43 PM

Penjelasan Seputar Penyebab Murai Batu Yang Mengalami Serak -1

 
Performa bunyi kicauan Murai Batu akan menjadi turun drastis andaikan Murai Batu yang telah di sebutkan tengah mengalami gangguan serak pada tenggorokannya. Terperinci saja hal itu akan berlangsung alasannya bunyi kicauan burung yang serak pastilah mengurangi kemerduan bunyi kicauannya.
Andai bunyi kicauan sebelumnya bernada tinggi maka berganti menjadi rendah serta tak jernih (tersendat-sendat). Volume suaranya terdengar pelan serta parau, Murai Batu pun umumnya akan jarang berkicau lantaran ketidaknyamanan yang dirasakannya. Lama-kelamaan mampu saja gangguan serak ini memicu Murai Batu bagi atau bisa juga dikatakan untuk macet berbunyi.
Kebanykan penyakit serak ini dianggap sepele, lantaran meskipun Murai Batu terserang penyakit serak namun hal itu tak akan memengaruhi pada performa kondisi fisik Murai Batu. Burung akan tetap lincah serta bisa beraktivitas semisal biasa. Begitulah anggapan kebanykan orang.
Tentu anggapan ini ada benarnya, lantaran penyakit serak cuma tampak memengaruhi performa kicauannya saja, akan tetapi bukan berguna kita Perlu membiarkan Murai Batu yang mengalami serak tanpa ada upaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengobatinya. Semisal yang telah disebutkan pada paragraf sebelumnya, lama-kelamaan Murai Batu akhirnya akan macet bunyi. Andai telah demikian, tentu lain lagi ceritanya.
Penyakit serak ini pula bukan penyakit yang bisa sembuh secara total, butuh waktu yang tak singkat bagi atau bisa juga dikatakan untuk memulihkan performa bunyi kicauannya semisal semula. Jadi melihat betapa pentingnya menghindari Murai Batu kita supaya tak terserang penyakit serak ini, maka butuh kita ketahui sebab-sebab yang menghasilkan Murai Batu bersuara serak.

Nah, sebab-sebabnya merupakan menjadi berikut :
  • Penjemuran Murai Batu terlalu lama
    Penjemuran memanglah terbukti memberikan manfaat baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk kebugaran atau kesehatan ataupun menjadi pendongkrak Murai Batu agar bisa rajin berkicau, namun itu didapat pada penjemuran yang benar. Waktu penjemuran yang terlalu lama akan membuat Murai Batu dehidrasi. Keadaan ini memicu fisik Murai Batu menjadi lemah, di sinilah Murai Batu akan rentan terserang penyakit. Di antaranya terserang virus yang bisa menghasilkan gangguan pada pernapasan burung.
    Penjemuran yang benar itu dalam rentang waktu dari jam 8.00-11.00 pagi. Usahakan yang dengannya durasi waktu menjemur satu jam. Lebih baik durasi penjemuran itu lebih cepat ketimbang dilamakan, hal ini bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencari aman dari akibat penjemuran yang terlalu lama.

    Murai Batu tengah berjemur

  • Murai Batu mengonsumsi kroto basi
    Semisal manfaat menjemur, kroto pula telah diakui akan kandungan gizi di dalamnya. Serta pakan ini pun menjadi pakan favorit sebagian besar burung kicauan tidak terkecuali Murai Batu. Lantaran melihat kesempatan ini, di pasaran sendiri tidak sedikit oknum yang yang dengannya sengaja mencampurkan kroto yang telah basi yang dengannya kroto yang masih tidak jelek alias bagus bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari adanya kerugian penjualan. Menjadikan di sinilah letak bahayanya Murai Batu bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengonsumsi kroto yang telah di sebutkan.
    Jangan hingga Murai Batu mengonsumsi kroto yang telah basi itu, alasannya pada kroto basi Suka terdapat mikroba (bakteri) negatif yang tumbuh. Andai kroto basi telah terlanjur tergoda oleh burung, maka kesempatan mikroba negatif tadi bagi atau bisa juga dikatakan untuk tumbuh dalam tubuh Murai Batu makin besar. Apalagi andai telah berkembang biak, maka mungkin bakteri tadi akan menyebar ke seluruh jaringan tubuh, salah satunya pada bagian pernapasan serta pita suaranya.

    Bentuk kroto
    Menandai kroto yang telah basi mampu dilihat dari warna yang telah agak layu kekuningan serta bau yang tak sedap menyengat, umumnya bentuk krotonya telah pecah-pecah serta basah.

  • Akibat sirkulasi udara yang tidak baik
    Faktor sirkulasi udara pula memengaruhi kualitas bunyi kicauannya. Misalnya kamu meletakkan sangkar pada ruangan yang Amat pengap, tidak lebih ada ventilasi udara, pastilah udara di sekeliling ruangan yang telah di sebutkan panas serta kering. Kualitas udara (oksigen) yang tidak lebih baik semisal itu mampu memicu gangguan pada pernapasan Murai Batu. Umumnya Murai Batu akan megap-megap serta akhirnya suaranya pun menjadi serak.
    Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyiasati permasalahan ini, ada baiknya peletakan sangkar di lakukan di luar ruangan (outdoor). Andai pun Perlu di dalam rumah, lantaran misalnya di luar tengah hujan ataupun takut Murai Batunya diambil orang lantaran tak ada yang melindungi, sebaiknya ditaruh pada tempat berventilasi yang cukup.

[bersambung..]
Oleh : Roma Doni
Sumber Gambar :
Pic 1 : http://ocehankenari.blogspot.com/2013/10/perlukah-murai-batu-mandi.html
Pic 2 : http://www.kicaumania.or.id/forums/showthread.php?67103-B-Lelang-Murai-Batu-Larwo-B
Pic 3 : http://www.suarakicauburung.com/merawat-kroto-agar-tetap-segar-untuk-burung/
Sumber Rujukan :
https://www.facebook.com/notes/hobi-burung-kicauan-dan-penangkaran/deteksi-dini-terhadap-kondisi-murai-batu-yang-serak-omkicaucom/10151372276541400
http://sklbirdfarm.com/2012/08/25/penyebab-dan-mengatasi-murai-batu-yang-terserang-serak/
Ayo jual goresan pena ke Puncak Bukit, Rp. 25.000,- per goresan pena @ 400 kata. puncakbukit.blogspot.com


Sumber rujukan dan gambar : http://www.muraibatu.link/2014/08/penjelasan-seputar-penyebab-murai-batu.html.

Seputar Penjelasan Seputar Penyebab Murai Batu Yang Mengalami Serak -1

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Penjelasan Seputar Penyebab Murai Batu Yang Mengalami Serak -1