Penyakit Cucak Rawa Dan Mengatasinya

- 3:51 AM

Penyakit Cucak Rawa Dan Mengatasinya

 

Yang akan di sajikan kali ini merupakan beberapa jenis penyakit yng lazim terdapat pada burung Cucak rawa dan beberapa tatacara bagaimana mengatasinya.
Bulu Rontok Semisal pada jenis unggas lain, setiap satu tahun sekali, Cucak Rawa akan mengalami pergantian bulu dan umumnya berlangsung seusai musim kawin. Di dalam sangkar penangkaran, perkawinan diupayakan lebih dari satu kali dalam setahunnya. Dalam keadaan semisal ini umumnya bulu-bulu burung akan lepas yang dengannya sendirinya, namun lantas akan tumbuh bulu baru menjadi penggantinya. Pergantian bulu ini tak butuh dicegah, lantaran adalah proses alami yng Perlu berlangsung dan bagi atau bisa juga dikatakan untuk perbaikan masa yng akan datang. Umumnya makin bertambah usia, bulu burung akan tampak makin indah dan sempurna.
Kerontokan bulu pula bisa berlangsung lantaran dicabuti oleh burung lain ataupun oleh burung itu sendiri. Bila hal ini berlangsung, pertama-tama Perlu dicari penyebabnya, apakah lantaran kutu, caplak ataupun sejenis jamur yng mengganggunya. Bila penyebabnya merupakan kutu, caplak ataupun sejenis jamur, berikan semprotan obat pembasminya yng berkadar rendah langsung pada bulunya yang dengannya mempergunakan sprayer. Lakukan yang dengannya hati-hati, lantaran semprotan ini bisa memicu burung ini mabuk.
Selain lantaran kutu-kutu yang telah di sebutkan, Suka berlangsung burung-burung mencabuti bulunya sendiri ataupun bulu temannya. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah hal ini berlangsung, berikan obat anti kanibal yng dicampurkan ke dalam pakan ataupun air minumnya.
Berak Darah
Burung tampak lesu, bulu kusut, sayap ke bawah, mata tertutup, mencret, tinjanya encer, dan bila sudah parah Suka berwarna kemerahan lantaran darah, tak mau bertengger dan akan duduk di lantai sangkar. Bila ini berlangsung, maka Jauhkan burung sehat dari burung yng sakit, supaya tak ditulari melalui kotoran, dan bersihkan sangkar dari kotoran yng menumpuk dan sisa pakan yng basi. Jaga kebugaran atau kesehatan burung supaya jangan hingga terganggu pencernaannya, lantaran penyakit ini menyerang usus higga memicu peradangan, luka dan mengeluarkan darah.
Pengobatan:
Bila menghadapi keadaan semisal ini segera pisahkan burung ini dan masukkan ke dalam sangkar karantina. Kurangi porsi makannya supaya ada peluang bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyembuhkan usus yng terluka, dan berikan makan yng halus. Berikan minum Coxilin ataupun Sulfaquinoxilin dan tambahkan vitamin ke dalamnya. Bisa pula yang dengannya memberikan kapsul Terafit, yng Perlu dimasukkan ke dalam mulutnya.
Gangguan Pencernaan
Semisal pada gejala berak darah, ditambah yang dengannya gerakan berjingkat-jingkat sewaktu Buang kotoran. Ada tiga mungkin pada gangguan pencernaan ini, barangkali berak darah, berak kapur ataupun sulit Buang kotoran. Bila ini berlangsung, Hindarkan pakan yng bisa mengganggu dan merusak pencernaan, lantaran burung ini memanglah mempunyai system pencernaan yng tidak lebih baik. Jagalah kebersihan sangkar, berikan cukup air minum dan sekali waktu berikan papaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk melancarkan pencenaan. Hindarkan makanan yng bisa merusak pencernaan burung, misalnya kaki serangga, sayap serangga ataupun biji buah yng keras misalnya biji buah jambu batu ataupun pisang batu.
Pengobatan:
Bila burung di kenai penyakit berak darah ataupun berak kapur, lakukan semisal yng diuraikan di atas. Namun bila burung mengalami sulit berak, umumnya ada kotoran yng tertahan hingga beberapa hari, dan burung akan nampak menderita lantaran sakit.
Masukkan air sabun ke dalam duburnya melalui spuit (alat suntik) yng telah diambil jarumnya. Air sabun akan membuat mudah dan melancarkan tatkala burung akan Buang kotoran ataupun berak. Berikan makan papaya supaya membantu pencernaan dan taburkan batuan kecil dan kerikil batu apung.
Radang Mata Mata membengkak dan memiliki kandungan air, barangkali bisa memicu matanya melekat menjadikan sukar dibuka. Menjadikan tidak lebih bergairah dan tampak galau bila didekati. Bila ini berlangsung, Usahakan supaya tak tidak sedikit angin yng masuk ke dalam sangkar. Asap yng masuk ke dalam sangkar pula bisa menjadi penyebab, ataupun masuknya benda asing ke mata, semisal pasir, serbuk ataupun debu.
Pengobatan:
Periksalah keadaan mata, bila bengkak ataupun infeksi berikan salep mata. Namun bila tak, cukup cuci yang dengannya obat pencuci mata ataupun obat tetes mata. Usahakan supaya burung tak memperoleh tidak sedikit sinar matahari yng menyilaukan ataupun adanya pantulan benda semisal kaca, seng yng baru, warna putih tembok ataupun warna lain yng merangsang. Warna benda dan cat sekeliling sangkar penangkaran akan berpengaruh terhadap kesegaran dan kenyamanan, menjadikan membuat kerasan bagi penghuninya.
sisik pada kaki
pada seluruh burung, kaki yng bersisik merupakan proses yng wajar. namun, keadaan ini seringkali diartikan menjadi ciri bahwasanya burung yang telah di sebutkan telah tua ataupun terkadang malahan dianggap menjadi biang kekurang menarikan burung yang telah di sebutkan. Hal yang telah di sebutkan taklah sepenuhnya benar.
a. penyebab
sisik pada kaki Cucak Rawa biasanya kan timbul sesudah usianya tua. Akan tetapi, bila baru dipelihara 3-4 tahun ada beberapa mungkin yng menyebabkannya.
1) burung terlalu liar dan tidak sedikit bergerak
2) sangkar yng dipakai tidak lebih memadai
3) jarang dimandikan ataupun memandikannya tidak lebih baik
4) ada gangguan berupa parasit menjadi akibat kebersihan yng tidak lebih terjaga.
Dari beberapa mungkin tsb diatas, faktor ke 1 dan 4 merupakan faktor yng paling umum kita jumpai.
b. pencegahan dan pengobatan
timbulnya sisik ini tak bisa dicegah, namun cuma diminimalisir ataupun diperlambat melalui cara-cara :
1) tak memaksanya bagi atau bisa juga dikatakan untuk cepat jinak
2) burung dewasa yng liar letakkanlah ditempat yng agak tinggi.
3) Pergunakan sangkar yng lumayan besar
4) Suka dimandikan yang dengannya tatacara yng baik
5) Sesering barangkali menjemurnya
6) Selalu melindungi kebersihan sangkarnya
7) Mengoleskan hand body tiap kwartal
Pengobatan yng di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghilang-kan sisik tak cuma cukupsekali ataupun dua kali. Pengobatan yng baik di lakukan secara kontinyu/berulang-ulang.
Hambatan pengobatan ini berlangsung pada tatkala menangkapnya *lebih-lebih bagi yng belum jinak tentunya* efek dari ditangkap itu sendiri merupakan burung bisa menjadi takut, enggan berkicau dan bulunya bisa rusak.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah penangkapan merupakan tatkala burung usai mandi.
Sesudah ditangkap, sisik yng ada bisa diolesi minyak goreng yng Anget, pasta gigi ataupun malah balsem dan hand body lotion. Tatkala mengoleskannya, usahakan sembari diurut-urut. Ulangilah tiap hari, sesudah hari ke-4, bersihkan daerah kaki yang telah di sebutkan yang dengannya air Anget *ingat…!!! Lakukan yang dengannya hati-hati dan tanpa Perlu memaksakan melepaskannya*. Produk khusus penangkaran omkicau

Tulisan atau artikel Terkait



Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2011/11/penyakit-cucak-rawa-dan-mengatasinya.html.

Seputar Penyakit Cucak Rawa Dan Mengatasinya

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Penyakit Cucak Rawa Dan Mengatasinya