Beberapa Penyakit Pada Burung Kenari

- 12:46 AM

Beberapa Penyakit Pada Burung Kenari

 
Ini merupakan beberapa jenis penyakit yng Suka berlangsung pada Burung Kenari, diantaranya :
1. GANGGUAN PERNAPASAN
Penyakit gangguan pernapasan Suka menyerang burung kenari, baik jantan ataupun betina. Penyebab penyakit pernapasan merupakan adanya infeksi sekunder pada saluran pernapasan oleh E. coli serta virus sejenis Mycoplasma gallisepticcum yng lebih terkenal yang dengannya nama CRD (Chronic Respiratory Desease). Andai telah kronis, penyakit ini Amat sukar disembuhkan serta umumnya lama kelamaan burung kenari yng terinfeksi penyakit ini akan mati. Penyakit pernapasan bersifat menular. Penularan penyakit ini bisa berlangsung melalui kontak langsung antara kenari yng terinfeksi dari kenari yng sehat. Misalnya, indukan yng terinfeksi penyakit serta menyuapi anaknya, maka anak-anak burung yng disuapi akan ditulari oleh penyakit yang telah di sebutkan. Penularan penyakit pernapasan pula bisa berlangsung melalui keturunan. Anakan kenari yng berasal serta indukan yng telah di kenai penyakit akan mewarisi penyakit yng dimiliki oleh induknya yang telah di sebutkan. Penularan penyakit pernapasan bisa pula berlangsung melalui makanan, minuman, lingkungan sangkar yng tidak lebih bersih, serta makanan/minuman yng tercemar kotoran burung yng terinfeksi penyakit.
Gejala-gejala penyakit pernapasan yng tampak merupakan burung Suka bersin-bersin, pada malam hari yng cuacanya dingin pernapasannya ngorok, hidung lembab/basah berlendir, serta aktivitas ataupun gerak burung menurun. Tindakan preventif serta kuratif bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi penyakit pernapasan yng bisa di lakukan merupakan menjadi berikut. :
  • Burung kenari yng terinfeksi penyakit pernapasan segera diisolasi di sangkar tersendiri serta diobati supaya tak menular kepada burung-burung kenari yng lain.
  • Sangkar, tempat makan, serta tempat minum selalu dikontrol serta seluruh kotoran yng terdapat di dalam sangkar maupun di dalam wadah makanan/minuman selalu dibersihkan.
  • Makanan yng akan diberikan dicuci bersih serta dikeringkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghilang-kan mungkin adanya residu pestisida pertanian yng membahayakan kebugaran atau kesehatan burung.
  • Minuman yng kotor segera diganti yang dengannya air yng bersih, segar, sehat, serta tak memiliki kandungan bahan-bahan beracun yng membahayakan kebugaran atau kesehatan burung. Air bagi atau bisa juga dikatakan untuk minum direbus berlebi dahulu sampai-sampai mendidih bagi atau bisa juga dikatakan untuk membunuh seluruh jenis bibit penyakit yng terdapat di dalamnya.

2. BERAK KAPUR
Penyakit berak kapur tidak sedikit menyerang beberapa jenis unggas. Penyakit ini dikenal pula yang dengannya nama penyakit Salmonellosis ataupun Pullorum. Penyebab penyakit ini merupakan Salmonella pullorum yng menyerang saluran pencernakan. Penyakit berak kapur bersifat menular. Ciri-tanda ataupun gejala serangan yng bisa dilihat merupakan kotoran burung berbentuk cair serta berwarna putih semisal kapur, nafsu makan menurun, pada stadium tertentu burung mengalami kesulitan membuang kotoran. Andai diperhatikan, tidak sedikit kotoran berwarna putih melekat pada bulu di sekeliling anus. Ciri lain burung kenari yng terserang penyakit berak kapur merupakan muka pucat, bulu tak teratur, sayap menggantung, serta burung tak bergairah.
Pencegahan terhadap timbulnya penyakit berak kapur bisa di lakukan yang dengannya melindungi kebersihan sangkar, makanan, serta minuman. Setiap han sangkar dibersihkan serta segala kotoran, salah satunya kotoran burung kenari itu sendiri. Genakan desinfektan ataupun bioseptik bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencuci sangkar. Setiap dua hari sekali, tempat pakan serta tempat minum dibersihkan. Sisa-sisa makanan dibersihkan dibuang supaya tak berjamur serta diganti yang dengannya makanan yng baru. Demikian pula, air minum Perlu selalu diganti yang dengannya air baru yng telah direbus (matang), bersih, serta sehat (tak memiliki kandungan bahan-bahan beracun yng rawan). Andai burung telah terinfeksi penyakit berak kapur, burung yang telah di sebutkan Perlu segera dijauhkan dari burung-burung yng lain supaya tak menular. Burung yng telah terinfeksi penyakit berak kapur diberi obat antibiotik secara intensif sesuai yang dengannya petunjuk yng ada. Penggunaan obat antibiotik tak boleh sembarangan, karena andai kita tak tahu secara pasti malahan berakibat fatal.
3. SNOT ataupun CORYZA
Penyakit snot ataupun coryza penyebabnya yaitu oleh virus Hemophillus gallinarum. Penyakit ini menyerang sekitar bagian muka burung menjadikan memicu bengkak serta muncul benjolan berwama merah di sekeliling hidung, mata, serta pendengaran. Tips penularannya melalui perantaraan burung lain, udara, debu, makanan, serta minuman. Penularan penyakit ini pula bisa malalui keturunan. Ciri-tanda serangan penyakit snot ataupun coryza yng bisa dilihat merupakan muka bengkak, hidung berlendir, Suka bersin-bersin, sesak napas, serta nafsu makan turun. Andai tak ditangani secara serius, lama kelamaan burung yng terserang penyakit ini akan mati.
Pencegahan terhadap serangan penyakit snot ataupun coryza bisa di lakukan yang dengannya tatacara menjauhkan burung kenari yng terserang penyakit serta kelompok burung yng lain supaya tak menular. Di samping itu, sangkar tempat makan, serta minum Perlu selalu dibersihkan serta segala kotoran. Burung kenari yng terlanjur terserang penyakit snot ataupun coryza Perlu segera diberi obat yng sesuai.

4. BUBUL
Penyakit bubul (bumble foot) merupakan jenis penyakit yng Suka menyerang hampir seluruh jenis burung. Penyebab penyakit bubul merupakan bakteri Staphylo coccus. Bakteri ini menyerang permukaan kulit, lebih-lebih kulit telapak kaki. Faktor utama yng memicu timbulnya penyakit bubul merupakan kebersihan sangkar, khususnya tempat bertengger. Ciri-tanda serangan penyakit bubul yng bisa dilihat merupakan kaki membengkak, kuku memanjang, sisik kaki melebar ataupun merenggang. Andai serangan penyakit bubul ini dibiarkan, maka lama kelamaan infeksi penyakit yang telah di sebutkan akan melebar serta bertambah besar. Pencegahan terhadap serangan penyakit bubul bisa di lakukan yang dengannya tatacara melindungi kebersihan sangkar serta tempat bertengger burung.
5. CACINGAN
Cacingan merupakan jenis penyakit yng menyerang saluran pencernaan serta hati. Penyebab cacingan merupakan cacing, yaitu cacing tambang, cacing gilig, cacing pita, serta cacing hati. Ciri-tanda serangan penyakit cacingan yng bisa dilihat merupakan burung tidak lebih bergairah, lemah, nafsu makan berkurang, bulu tak teratur, kotoran berbentuk cair, serta berat badan burung menurun. Faktor utama yng memicu munculnya penyakit cacingan merupakan kondisi sangkar serta tempat makan/minum yng kotor. Pencegahan terhadap serangan penyakit cacingan bisa di lakukan yang dengannya tatacara melindungi kebersihan sangkar, tempat pakan, serta tempat minum. Oleh lantaran itu, sangkar, tempat pakan, serta tempat minum Perlu selalu dikontrol serta dibersihkan dari segala jenis kotoran supaya tak menjadi sarang cacing.
6. MENCRET
Penyakit mencret yng Suka menyerang burung kenari ada dua jenis, mencret yng penyebabnya yaitu oleh bakteri yng menyerang saluran pencernaan serta mencret yng penyebabnya yaitu oleh keracunan makanan. Ciri-tanda penyakit mencret yng penyebabnya yaitu oleh bakteri merupakan kotoran berbentuk cair, berwama keruh, berbau busuk, aktivitas (gerak) burung menurun, serta burung tak mempunyai nafsu makan. Sedangkan tanda-tanda mencret yng penyebabnya yaitu oleh keracunan makanan merupakan kotoran berbentuk cair, berwama bening serta terdapat tidak banyak gumpalan, tak begitu berbau busuk, nafsu makan masih tinggi, serta aktivitas burung masih cukup tinggi. Sayuran yng kotor (tak dicuci) serta masih memiliki kandungan residu obat pembasmi serangga (pestisida) bisa meyebabkan keracunan bagi burung. Penyakit mencret yng penyebabnya yaitu oleh bakteri bersifat menular, sedangkan penyakit mencret yng penyebabnya yaitu oleh keracunan makanan tak menular. Penularan bisa melalui tempat makan, minuman, ataupun kotoran burung yng menderita penyakit yang telah di sebutkan. Oleh lantaran itu, burung yng terserang penyakit mencret Perlu segera dikarantina supaya tak menular pada burung-burung yng lain.
7. KUTU BURUNG
Burung kenari pula Suka diserang oleh kutu burung menjadikan proses produksi serta penetasan telur yng dierami terganggu. Kutu burung yng menyerang kenari jantan akan menghasilkan bunyi menjadi berkurang. Burung kenari yng terserang kutu burung menunjukan tanda-tanda gelisah, Suka menggigit-gigit bulu (Jw. didis), frekuensi bunyi berkurang, andai bulu burung disingkap akan tampak kutu-kutu yng bergerak di antara bulu. Andai tak segera diobati, burung kenari yng terserang kutu burung lama kelamaan berat badan menjadi menurun, nafsu makan akan menurun, serta akhirnya mati. Penyebab utama serangan kutu burung merupakan kondisi sangkar yng kotor, lembab, berbau, serta burung jarang mandi. Pencegahan terhadap kutu burung bisa di lakukan yang dengannya melindungi kebersihan sangkar, menyediakan air yng cukup bagi atau bisa juga dikatakan untuk mandi, serta burung Suka dijemur.
8. VIRUS BURUNG
Beberapa waktu yng lantas muncul beberapa kasus terjadinya kelumpuhan anggota badan serta menurunnya daya tahan tubuh yng pendapat dari para medis satu dari sekian banyaknya penyebabnya merupakan flu burung. Kebetulan, orang yng terserang flu burung yang telah di sebutkan memelihara burung kenari. Yang dengannya demikian, tidak sedikit orang beranggapan bahwasanya burung kenari adalah pembawa virus flu burung yng membahayakan. Barangkali saja hal itu benar, akan tetapi pendapat dari penulis tidak lebih tepat. Karena, virus yng memicu flu burung bisa menyerang seluruh orang melalui perantaraan apa saja salah satunya ayam, bebek, kucing, anjing, segala jenis burung, serta segala jenis hewan berbulu yng dipelihara orang. Berikut mi disajikan cuplikan beberapa tulisan atau artikel yng sukses direkam penulis.
Beberapa waktu lantas, kira-kira pertengahan tahun 1997, warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Indonesia khususnya serta warga atau juga bisa dikatakan masyarakat dunia biasanya, dihebohkan yang dengannya munculnya sejenis penyakit flu yng penyebabnya yaitu oleh virus. Sementara orang beranggapan bahwasanya virus penyebab penyakit flu yang telah di sebutkan dibawa oleh burung. Penyakit flu yng hebat ini lebih dikenal yang dengannya sebutan Flu Hongkong lantaran awal munculnya penyakit flu ini dari Hongkong. Serangan penyakit flu ini menelan tidak sedikit korban jiwa. Pada kasus yng percis, tahun 1968, flu Hongkong sudah membunuh tidak lebih lebih 700.000 jiwa tanpa ada obat yng bisa menyembuhkannya. Saat ini, virus pembawa maut yang telah di sebutkan tampaknya muncul lagi. Pendapat dari tim peneliti perihal virus serta Australia, virus yng membawa maut bagi kita-kita maupun hewan ini sebenarnya adalah plasma pembawa sifat yng dibungkus mantel berupa protein sialidase serta hemaglutinin. Pada tatkala memasuki tubuh kita-kita serta berada di dalam sel, virus yang telah di sebutkan segera memperbanyak diri serta membentuk jutaan partikel yng disebut virion. Virion-virion ini dia yng menyebarkan infeksi serta memasuki sel-sel di sekitarnya menjadikan orang yng terserang virus ini merasakan sakit kepala, batuk-batuk, ngilu pada persendian, serta kondisi dan daya tahan tubuh penderita semakin lemah. Andai penderita penyakit flu ini tak segera memperoleh perawatan serta pengobatan yng memadai, maka daya tahan tubuhnya akan makin lemah serta menurun.
Penyebaran virus penyebab penyakit flu ini pendapat dari ahli medis, bisa melalui perantaraan unggas, yaitu segala jenis ayam, bebek, burung, dan beberapa hewan berbulu yng dipelihara orang . Jenis unggas salah satunya yng mempunyai kontribusi paling besar terhadap penyebaran virus yang telah di sebutkan. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah penyebaran virus yang telah di sebutkan, beberapa paramedis menganjurkan menjadi berikut. :
  • Upayakan kondisi lingkungan sangkar ataupun sangkar hewan piaraan (salah satunya sangkar/sangkar burung) selalu dalam keadaan bersih. Andai butuh, sangkar ataupun sangkar hewan piaraan secara periodik di lakukan cuci hama (desinfektan).
  • Upayakan tubuh mendapatkan pasokan protein tinggi serta banyak sekali sumber makanan, misalnya daging, kacang-kacangan, sayur-sayuran, serta buah-buahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menolong tubuh membangun system kekebalan menjadi penangkal serangan virus.
  • Jaga temperatur tubuh supaya tetap stabil, tak kepanasan maupun kedinginan baik di luar ruangan ataupun di dalam ruangan.
  • Pastikan ruangan-ruangan rumah mempunyai ventilasi yng cukup serta mendapatkan peredaran udara segar.
  • Makanan serta minuman Perlu dalam kondisi matang serta bersih, lantaran virus tak bisa bertahan pada suhu yng tinggi.
  • Basuhlah selalu kedua tangan seusai memegang binatang piaraan, baik unggas (salah satunya burung) ataupun jenis hewan piaraan lain-lainnya.

Sumber : kenariku.tripod.com Produk khusus penangkaran omkicau

Tulisan atau artikel Terkait



Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2011/11/penyakit-pada-burung-kenari.html.

Seputar Beberapa Penyakit Pada Burung Kenari

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Beberapa Penyakit Pada Burung Kenari