Mengenal Dan Perawatan Burung Perkutut

- 12:21 PM

Mengenal Dan Perawatan Burung Perkutut

 
Burung Perkutut (Geopelia striata) serta dalam bahasa Inggris burung ini diberi nama Zebra Dove ataupun Barred Ground Dove. Daerah tempat asli burung perkutut di dunia sebagian besar ada di Thailand selatan, Semenanjung Malaysia, Filiphina, Indonesia serta singapura. Burung perkutut adalah satu dari sekian banyaknya burung yng memiliki sifat setia yang dengannya pasangannya. Ukuran tubuh burung perkutut betina lebih kecil dari burung perkutut jantan. Warna bulu perkutut umumnya berwarna coklat, kepalanya berwarna abu-abu serta ekornya agak coklat disertai garis-garis kecil di lehernya. Matanya berwarna abu-abu, paruhnya abu-abu serta kaki berwarna merah tidak banyak kearah warna merah jambu. Burung perkutut tak bisa bertelur yang dengannya jumlah tidak sedikit, umumnya sekali bertelur cuma 2-3 ekor telur yng mampu diperoleh. Masa kawin burung perkutut yakni Januari hingga Agustus. Burung perkutut mengerami telurnya sampai-sampai 20 hari. Anakan burung perkutut mampu terbang sesudah berumur 3 minggu.

Bagi atau bisa juga dikatakan untuk jenis burung yng satu ini memanglah tidak banyak pecinta burung kicau yng menyukainya lantaran suaranya yng datar serta monoton dan cuma terdengar 3 suku kata. Akan tetapi hal ini tak masalah bagi sebagian orang yng mengerti serta paham perihal burung perkutut. Apalagi mitosnya, burung perkutut lokal dipercaya mempunyai pengaruh bagi pemiliknya. Pendapat dari kepercayaan orang jawa, Bunyi burung perkutut diyakini bisa atau mampu mendatangkan kedamaian bagi yng mendengarnya. Perkutut pula diyakini mempunyai kekuatan gaib yng mampu memberikan rezeki, kebahagiaan serta ketenteraman keluarga, pangkat, jabatan, serta lain-lainnya andai dibandingkan yang dengannya jenis perkutut Bangkok. Perbedaaan keduaanya terdapat atau terletak pada fungsi perkutut Bangkok yng memanglah diperlihara bagi atau bisa juga dikatakan untuk diperdengarkan suaranya yng lebih merdu andai dibandingkan yang dengannya perkutut lokal.menjadikan hal ini menjadi kepercayaan orang-orang tua kita sejak beratus-ratus tahun yng lantas lebih-lebih pada warga atau juga bisa dikatakan masyarakat tradisi Jawa. Menjadikan pada zaman dulu burung perkutut menjadi peliharaan kesayangan para raja di Jawa.
Kebiasaan menikmati nyanyian perkutut yng indah telah dimulai sejak zaman Majapahit. Kala itu, perkutut umumnya cuma dipelihara oleh kalangan ningrat kerajaan yng makin dikembangkan pada tatkala keraton Ngayogjakarta Hadiningrat di bawah kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono VII pada tahun 1877-1921. Perkutut pula diyakini menjadi bilangan ke-lima dari kelengkapan seorang Lelaki sejati yng sempurna dalam tradisi Jawa yng berlatar kebudayaan keraton yakni : Wisma (rumah), Garwa (Istri), Curiga (Keris), Turangga (Kuda) serta Kukila (Perkutut).
Perkutut adalah alat pencipta kepuasan ataupun kenikmatan pribadi. Bunyi anggungannya serta keindahan fisiknya bisa memberikan suasana tenang, teduh, santai bahagia serta seolah-olah kita-kita bisa berhubungan yang dengannya alam semesta secara langsung.
penjabaran burung perkutut.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Aves
Ordo : Columbiformes
Familia : Columbidae
Genus : Geopelia
Spesies : Geopelia striata
Burung perkutut merupakan burung pemakan biji-bijian, adapun biji-bijian yng biasa menjadi makanan burung perkutut merupakan millet, jewawut, serta gabah berukuran kecil (Gabah lampung).
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui baik tidaknya seekor perkutut, bisa ditilik didasari katuranggan serta berupa tanda fisik semisal bentuk tubuh, bulu, paruh, kaki serta pula sifat, perilaku dan pada tatkala berbunyi / manggung. Secara umum, burung perkutut memiliki ciri-ciri morfologis menjadi berikut :
Burung perkutut memiliki ukuran tubuh tengah yang dengannya panjang berkisar antara 20-25 cm.
Kepalanya membulat kecil yang dengannya warna abu-abu.
Paruhnya panjang meruncing yang dengannya berwarna biru keabu-abuan.
Mata burung perkutut bulat yang dengannya iris berwarna abu-abu kebiru-biruan.
Bentuk lehernya agak panjang.
Bentuk pola garis melintang berwarna hitam serta putih menghiasi bulu disekitar dada serta lehernya.
Perkutut memiliki bulu badan yng berwarna kecoklatan.
Terdapat garis melintang berwarna coklat tua pada bulu sayapnya.
Bulu ekornya pula berwarna coklat serta berukuran agak panjang.
Jari-jari perkutut berjumlah 8 yang dengannya kuku-kuku yng runcing. Jadi jumlah jari pada setiap kakinya merupakan 4.
Tiga dari empat jarinya ada di depan serta sebuah jari di belakang.
Jari-jari perkutut bermanfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk bertengger.
Perkutut pula dibagi-bagi lagi menjadi beberapa spesies, diantaranya :
Geopelia striata yng ada di Jawa, Bali, Lombok serta Sumatera. Jenis burung perkutut ini pula paling tidak sedikit yng ada di Indonesia serta dipelihara secara meluas.
G.s. maungeus berasal dari pulau sumba serta pulau timor.
G.s. audacis yng berasal dari pulau kei serta tanimbar.
G.s. papua didasari namanya, burung perkutut ini dari papua.
G.s. placida yng berasal dari papua serta Australia bagian utara.
G.s. tranquila yng ada di Australia bagian sedang.
G.s. clelaudi berasal dari Australia bagian Barat.
Perkutut Hawai, perkutut ini tidak sedikit terdapat di Hawai serta hidup berdekatan yang dengannya kita-kita.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk membedakan perkutut jantan yang dengannya betina mampu yang dengannya tatacara menjadi berikut :
Meraba tulang sumpitnya yng berada di daerah duburnya yang dengannya jari telunjuk ataupun jempol, andai tulang sumpitnya nya sempit serta tidak banyak keras berguna jenis kelaminnya jantan. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk jenis kelamin betina tulang sumpitnya terasa agak renggang serta lembek. Mengetahui jenis kelamin burung perkutut yang dengannya tatacara ini mampu di lakukan sesudah umur anak burung perkutut berumur tidak lebih lebih 4 bulan.
Bentuk kepala sang jantan lebih besar dibandingkan yang dengannya ukuran kepala betina.
Bola mata sang jantan menonjol yang dengannya tatapan mata yng tajam, sedangkan burung perkutut betina lebih masuk ke dalam yang dengannya tatapan mata yng sayup.
Ukuran tubuh burung perkutut jantan lebih besar dibandingkan yng betina.
Bunyi burung perkutut yng jantan lebih besar dibandingkan yang dengannya burung perkutut betina.
Cara Perawatan Perkutut Lokal Serta Bangkok :
Burung perkutut jantan umumnya lebih rajin berbunyi
Mandikan burung secara rutin yang dengannya tatacara disemprot mempergunakan sprayer yang dengannya setelan yng paling halus. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghilang-kan kutu serta mengkilapkan warna bulu burung perkutut, campurkan shampo yng memanglah khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk burung yng telah tidak sedikit di jual di pasaran.
Selanjutnya jemurlah burung perkutut pada pagi hari mulai pukul 7–10.
Beres penjemuran, berikan pakan berupa biji-bijian yng mempunyai kualitas bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi kebutuhan vitaminnya.
Pemberian multivitamin cair yng biasa dituangkan pada air minumnya pula mampu membuat perkutut gacor, daya tahan prima, serta mental tak gampang anjlok.
Berikan jenis pakan utama perkutut berupa campuran pakan bijian yng terdiri dari milet, jawawut, biji godem. Selain itu pula mampu diberikan beras merah, beras ketan hitam, butiran jagung yng telah ditumbuk kecil-kecil. Ataupun kita mampu memberikan pakan campur dalam kemasan produksi pabrik yang dengannya kandungan protein tinggi.
Burung perkutut pula mampu diberi jamu khusus buatan pabrik, selain itu mampu pula diberi Extra fooding berupa kroto, ulat hongkong, serta lain-lain menjadi sumber protein hewani. Diberikan seminggu sekali yang dengannya tatacara di lolohkan ke mulutnya, yang dengannya jumlah 3 ekor ulat hongkong yng berwarna putih (Yng baru beres molting), sedangkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk kroto cukup 1/2 sendok makan. Kita pula mampu memberikan daun saga yng memiliki kegunaan menjernihkan bunyi, diberikan seminggu sekali yang dengannya tatacara pemberian : Daun saga dipulir-pulir sampai-sampai menjadi butiran-butiran kecil sebesar kacang hijau serta keluar airnya, lantas air perasan serta butiran yang telah di sebutkan (5-7 butiran bagi atau bisa juga dikatakan untuk sekali pemberian) dicekokkan pada burung. Pemberian EF hendaklah kita atur supaya tak bersamaan saatnya yang dengannya pemberian EF lain-lainnya. Selain itu, pemberian grit Perlu selalu diberikan tiap hari yng bermanfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk membantu proses pencernaan burung pula berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan bulu serta tulang pula menjadi penambah darah.
Hal lain yng butuh diperhatikan pula, buatlah suasana sekitar yng ramah terhadap burung perkutut. Lantaran kenyamanan burung akan berpengaruh pada fisik serta psikis burung yng pula memberi pengaruh seni serta kualitas bunyi perkutut.
Demikian serta mudah-mudahan berguna.

Sumber rujukan dan gambar : http://dhbindonesia.blogspot.com/2017/05/mengenal-dan-perawatan-burung-perkutut.html.

Seputar Mengenal Dan Perawatan Burung Perkutut

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Mengenal Dan Perawatan Burung Perkutut