Dasar-dasar Penangkaran Parkit (bag 2)

- 9:33 AM

Dasar-dasar Penangkaran Parkit (bag 2)

 
Di alam bebas, burung Parkit umumnya berkembang biak pada bulan Oktober-Desember. Tatkala musim kawin, parkit jantan akan mengawali lebih dulu yang dengannya mencumbu rayu betina pilihannya. Sesudah keduanya saling cocok, terjadilah perkawinan.
Parkit jantan dikenal Amat setia yang dengannya pasangannya. Kesetiaan ini berlangsung dalam periode yng cukup panjang.
Pada tatkala parkit betina tengah aktif bertelur di dalam sarang, parkit jantan yang dengannya sabar menunggu di dekatnya sembari bersiul. Andaikan ada parkit lain yng mengusik, parkit jantan akan langsung menghalaunya. Selama proses bertelur parkit betina menghabiskan sebagian besar saatnya di dalam sarang. Burung ini akan keluar sebentar dari sarangnya bila ingin makan ataupun minum.
Selama periode bertelur, parkit betina tampak Amat proaktif. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu, butuh dihindari adanya gangguan-gangguan dari luar sangkar. Umumnya parkit bertelur pada pagi hari. Telur parkit berwarna putih bersih, bentuknya agak bulat yang dengannya ukuran panjang serta lebar rata-rata 18,6 mm x 15 mm. Berat tiap telur rata-rata 2,5 gram. Jumlah telur yng diperoleh rata-rata enam butir. Waktu yng dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memproduksi telur-telur yang telah di sebutkan tidak lebih lebih 19 hari. Selesai periode bertelur, induk betina akan mengerami telur-telurnya. Parkit jantan tak ikut dalam proses pengeraman. Pejantan cuma mengirim makanan dari luar kotak sarang bagi atau bisa juga dikatakan untuk betinanya. Umumnya, pengeraman berlangsung selama 17 hari. Sesudah itu telur akan menetas.
Tak seluruh telur yng dierami akan menetas. Telur yng tak menetas bukan berguna tak terbuahi, namun lantaran kemampuan induk bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengeram dibatasi ataupun barangkali konstruksi kotak sarangnya tidak lebih sesuai. Ini terbukti pada tatkala pemecahan telur-telur yng tak menetas dalam satu periode waktu peneluran, seluruh janin didapatkan mati di dalam telur.
Keterbatasan kemampuan mengeram pula menghasilkan sebagian telur tak tererami serta tak mendapatkan panas tubuh dari induk secara sempurna.
--> Produk khusus penangkaran omkicau

Tulisan atau artikel Terkait



Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2013/05/dasar-dasar-penangkaran-parkit-bag-2.html.

Seputar Dasar-dasar Penangkaran Parkit (bag 2)

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Dasar-dasar Penangkaran Parkit (bag 2)