5 Bagian Fisik Murai Batu Yang Butuh Pemeriksaan

- 4:12 PM

5 Bagian Fisik Murai Batu Yang Butuh Pemeriksaan

 
Dalam perawatan Murai Batu, ada bagian fisik yang Perlu kita periksa secara lebih terang. Maksudnya, dalam proses perawatan yang telah di sebutkan, kita mesti mengambil Murai Batu dalam sangkar supaya berada di genggaman kita. Yang dengannya demikian, pemeriksaan fisik pada Murai Batu menjadi gampang di lakukan. Perawatan ini memanglah tidak Perlu sehari-hari diterapkan, ada tenggang waktu 3-6 bulan baru dirasa butuh melakukannya. Walaupun begitu, ini bukan perawatan yang Perlu diabaikan penghobi, lantaran boleh jadi kealfaan kita bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperhatikan perawatan ini membuat kondisi Murai Batu mengalami gangguan yang fatal.
Pemeriksaan fisik semisal apa yang dimaksud? Kita mengecek bagian-bagian fisik Murai Batu bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala-gejala Murai Batu menderita penyakit. Ada beberapa penyakit yang mampu diketahui gejalanya yang dengannya memeriksa bagian fisiknya. Misalnya cacingan serta katarak. Selain itu, yang dengannya melakukan pemeriksaan fisik, kita pula dituntut bagi atau bisa juga dikatakan untuk membersihkan tubuh Murai Batu dari kotoran yang menempel, keberadaan kutu di tubuhnya, maupun memotong bagian fisik Murai Batu yang telah memanjang namun berpotensi mengganggu aktiftasnya, semisal kuku.

Gambar 1: Pemeriksaan Fisik Murai Batu
Nah, bagi atau bisa juga dikatakan untuk lebih terang mengenai bagian-bagian fisik yang dimaksud, berikut ulasannya :
  • KukuSeperti halnya kita-kita, kuku Murai Batu pula mengalami pertumbuhan. Andai tak diperiksa, ukuran panjang kuku mampu mengganggu aktivitasnya. Gangguan yang biasa diterima merupakan kuku Suka tersangkut/nyantel pada jeruji sangkar. Murai Batu pula menjadi susah bagi atau bisa juga dikatakan untuk merekatkan kakinya di tangkringan sangkar, lantaran keberadaan kukunya yang panjang mengganjal telapak kakinya bagi atau bisa juga dikatakan untuk tersentuh tangkringan yang telah di sebutkan. Mengingat kuku yang makin panjang tak tumbuh lurus, melainkan berbelok kearah bawah, persis semisal mata pancing. Oleh lantaran itu, dibutuhkan pemeriksaan fisik ini bagi atau bisa juga dikatakan untuk memotong panjangnya kuku Murai Batu yang telah mengganggu.

  • Dada
    Bagian dada Murai Batu memerlukan pemeriksaan fisik ini bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala Murai Batu mengalami penyakit cacingan. Ciri-tandanya mampu dirasakan andaikan di bagian dadanya terasa semacam tulang menonjol. Tulang menonjol itu merupakan bukti bahwasanya tubuh Murai Batu terasa makin kurus. Itu merupakan akibat dari hilangnya nafsu makan lantaran pengaruh terserangnya Murai Batu yang dengannya penyakit cacingan yang telah di sebutkan. Bila demikian, penghobi mampu membeli obat cacing bagi Murai Batu guna membasmi penyakit itu.

  • Hidung
    Memeriksa fisik bagian hidung Murai Batu merupakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membersihkan kotoran-kotoran di dalamnya. Kotoran hidung yang tak dibersihkan dalam waktu lama mampu mengganggu Murai Batu bagi atau bisa juga dikatakan untuk bernafas. Kotoran itu mampu mengeras serta lengket, menjadikan berpotensi menyumbat lubang hidung Murai Batu. Alhasil, Murai Batu kepayahan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghirup oksigen. Lantaran itulah, tugas penghobi bagi atau bisa juga dikatakan untuk membersihkannya. Alat yang dipakai mampu yang dengannya bantuan tusuk gigi, namun pembersihkan kotoran mesti di lakukan secara lembut serta hati-hati. Jangan hingga pada prosesnya memicu luka di sekitaran lubang hidung Murai Batu.

  • Mata
    Mengambil Murai Batu supaya berada dalam genggaman satu dari sekian banyaknya fungsinya bagi atau bisa juga dikatakan untuk melihat secara lebih terang kebugaran atau kesehatan matanya. Apakah Murai Batu menunjukan gejala terserang penyakit katarak ataupun tak. Penghobi mampu mengetahui itu dari lensa mata yang tampak mempunyai pola-pola berwarna putih. Gejala katarak bisa disembuhkan walaupun tak gampang. Akan tetapi andai telah mengalami kebutaan, maka makin susah mengembalikan fungsi mata Murai Batu menjadi normal. Makanya andaikan sudah muncul pola-pola warna putih pada lensa mata Murai Batu, sebaiknya Murai Batu bagi atau bisa juga dikatakan untuk sementara dihindarkan dari paparan sinar ultra violet serta lingkungan yang tercemar debu.

  • Pangkal Ekor
    Pemeriksaan pada pangkal ekor Murai Batu dibutuhkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melihat pertumbuhan bulu ekor Murai Batu. Kadangkala ada bulu-bulu di pangkal ekor yang lengket antara bulu di bawah yang dengannya di atasnya. Penghobi butuh memisahkan bila menjumpai kondisi bulu yang demikian, lantaran akan menghambat pertumbuhannya. Selain itu, ada pula bulu yang di ujungnya sudah patah, akan tetapi tidak kunjung jatuh ataupun putus. Maka tugas penghobi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memotong pada bagian bulu ekor yang sudah rusak yang telah di sebutkan supaya pertumbuhan ekor mampu kembali berlanjut.

Itulah bagian-bagian fisik Murai Batu yang butuh pemeriksaan. Yang dengannya terus memperhatikan kondisi Murai Batu baik fisik ataupun psikisnya merupakan tatacara bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kondisi Murai Batu dari aneka macam gejala yang merugikan.
Oleh: Roma Doni
Sumber Goresan pena:
http://muraibatuaceh.blogspot.co.id/2015/08/tips-pemeriksaan-fisik-terhadap-mb.html
Sumber Gambar:
http://merawat-burung.blogspot.co.id/2013/08/cara-mengembalikan-kondisi-ekor-murai-batu-yang-rusak.html
Ayo jual goresan pena ke Puncak Bukit, Rp. 25.000,- per goresan pena @ 400 kata. puncakbukit.blogspot.com


Sumber rujukan dan gambar : http://www.muraibatu.link/2016/08/5-bagian-fisik-murai-batu-yang-butuh.html.

Seputar 5 Bagian Fisik Murai Batu Yang Butuh Pemeriksaan

Advertisement
 

Cari Artikel Selain 5 Bagian Fisik Murai Batu Yang Butuh Pemeriksaan