Kiat Membeli Perkutut Piyik Dan Merawatnya Untuk Lomba

- 2:08 AM

Kiat Membeli Perkutut Piyik Dan Merawatnya Untuk Lomba

 

Tak seluruh piyik perkutut akan memiliki bunyi tidak jelek alias bagus dan mampu menjadi juara pada setiap lomba pada waktu umurnya telah dewasa. Salah satunya piyik-piyik dari sangkar favorit, malah anakan dari perkutut jawara sekalipun. Sebaliknya, tak jarang seekor piyik dari sangkar pasangan biasa-biasa saja tak memiliki trah juara dan produk dari sebuah peternak kecil, malahan mampu menjadi juara pada tatkala seusai dewasa kelak. Jadi untuk memperoleh perkutut juara yng dibeli sejak piyik bukanlah pekerjaan gampang, selain unsur kejelian rupanya keberuntungan pula akan menjadi faktor penentunya.
Dibawah ini akan disajikan secara garis besar didasari pengalaman pribadi dan pula dari sumber Majalah Fauna dan Kucica ihwal kiat bagaimana membeli piyik yng berprospek, merawatnya dan menyiapkannya untuk menjadi juara pada setiap lomba piyik ataupun dewasa.
Membeli piyik.
Pekerjaan ini tak gampang dan adalah suatu seni sekalian bersifat untung-untungan yng cukup mengasyikkan kita menjadi pecinta dan penggemar perkutut.
Alasannya kualitas bunyi seekor piyik berumur tidak lebih dari 4(empat) bulan, belum menjadi jaminan seusai dewasa suaranya akan sekualitas sewaktu dibeli. Suka berlangsung perubahan seiring bertambahnya umur, mampu menjadi lebih tidak jelek alias bagus mampu juga menjadi lebih tidak bagus malah amburadul.
Pendapat dari pengalaman seorang pakar perkutut cuma 10% piyik berumur dibawah 4(empat) bulan, apalagi dibawah 3(tiga) bulan, suaranya akan tetap stabil sampai-sampai dewasa kelak. Sebagian besar piyik, suaranya akan mengalami perubahan secara perlahan/bertahap dan baru mulai stabil seusai dewasa sewaktu kira-kira umurnya menginjak 7(tujuh) bulan.
Mengingat membeli piyik sulit diharapkan kepastiannya, tak seorangpun bisa memastikan apakah seekor piyik tatkala dewasa kelak mampu menjadi juara ataupun tak. Akan tetapi demikian beberapa tanda-tanda dan ciri-ciri umum dan seberapa tidak sedikit pengalaman kita, paling tak bisa dijadikan patokan untuk memilih dan menentukan seekor piyik kelak seusai dewasa mampu bersuara tidak jelek alias bagus ataupun tak.
Ciri-tanda umum itu antara lain merupakan sbb. :
  • Volume bunyi ( besar, kecil ataupun cowong ) dan iramanya ( senggang meliuk-liuk ataupun rapet semisal kereta api ).
  • Sementara jalan (ketukan) dobel, satu 1/2 ataupun dobel plus masih sulit diperkirakan akan kemana jadinya pada tatkala dewasa kelak, walaupun pada tatkala piyik telah terdengar “ jalannya “.
  • Sedangkan bunyi depan (angkatan) dan ujung (kung) pada biasanya akan mengalami perubahan tatkala menjadi dewasa, malah ada yng drastis.
Merawat piyik.
Seusai memperoleh seekor piyik yng kita anggap suaranya tidak jelek alias bagus, maka selanjutnya merupakan bagaimana piyik yang telah di sebutkan dirawat yang dengannya benar, karena perawatan yng salah ataupun tidak lebih benar mampu berakibat fatal antara lain kualitas suaranya akan rusak pada tatkala dewasa kelak.
Beberapa hal yng butuh diperhatikan antara lain menjadi berikut :
  • Piyik akan mulai mengalami rubah bulu (rontok/ngurak) pertama pada umurnya sekitar 2.5 bulan yng berlangsung selama sebulan penuh. Dan bulu baru akan sempurna seusai umurnya sekitar 3.5 bulan. Pada tatkala masa pergantian bulu ini dia piyik butuh mendapatkan perhatian dan perawatan yng benar.

Tatkala piyik mulai rubah bulu sebaiknya dimasukkan kedalam sangkar umbaran bersama yang dengannya beberapa perkutut piyik lain-lainnya, selama minimal lebih 2(dua) minggu lamanya piyik-piyik yang telah di sebutkan bisa bergerak lebih leluasa/bebas, menjadikan bulu-bulu barunya cepat tumbuh dan tubuhnya menjadi kuat dan tidak jelek alias bagus. Selanjutnya bisa diangkat dari sangkar umbaran untuk dipindahkan ke sangkar soliter baik sangkar mahkota ataupun sangkar piyik biasa seusai dilihat bulu-bulu barunya mulai penuh dan sempurna.
  • Selama di sangkar umbaran butuh setiap sore dikontrol, apakah piyik-piyik yang telah di sebutkan telah mampu makan ataupun tak. Tak seluruh piyik tahu persis letak dari tempat makan di sangkar umbaran yng baru dan asing baginya. Bila temboloknya tak ada makanan, maka tak ada tatacara lain Perlu dilolohnya. Bila tak, maka piyik-piyik yang telah di sebutkan akan mati kelaparan.
  • Pada tatkala piyik berumur kira 3-3.5 bulan suaranya umumnya mulai pecah, ada tanda-tanda perubahan dari bunyi piyik ke bunyi perkutut dewasa. Perhatikan perubahan volume suaranya apakah dari kecil menjadi besar ataupun sebaliknya. Demikian jalan suaranya, apakah tetap stabil semisal tatkala masih piyik ataupun ada perubahan misalnya berkurang dari dobel ke satu 1/2 ataupun bertambah dari satu 1/2 ke dobel, dan lain-lain. Pula iramanya, apakah dari tadinya empuk meliuk-liuk senggang menjadi rapet dan kencang bak kereta api ataupun sebaliknya semakin senggang.
  • Selama di sangkar soliter, piyik yang telah di sebutkan dilatih di hanging ataupun kerek kira-kira 3x seminggu supaya menjadi lebih jinak dan tak liar, disamping untuk menempa mentalnya yang dengannya belajar mendapatkan terpaan angin keras. Sebaiknya waktu melatih merupakan sore hari antara jam 16.00 hingga matahari terbenam. Latihan ini di lakukan secara bertahap dari hanging ke kerekan disesuaikan yang dengannya usia piyik yang telah di sebutkan.
  • Seusai berumur 3.5 bulan piyik-piyik yang telah di sebutkan bisa dimasukkan sangkar umbaran kembali ataupun tetap dalam sangkar soliter mahkota untuk dipantau suaranya dan sesekali diikutkan lomba. Bila tak sebaiknya dimasukkan kembali ke sangkar umbaran supaya bisa berinter-aksi yang dengannya lawan jenisnya dan bisa lebih memacu birahinya untuk makin rajin berbunyi.
  • Pada tatkala piyik berumur 4 bulan akan makin rajin bunyi ataupun menjadi gacor seusai menemui pasangan tetapnya. Tatkala ini dia waktu yng tepat untuk mengangkatnya dari sangkar umbaran ke sangkar soliter.
Pada umur piyik 4 bulan ini, umumnya volume bunyi yng asli telah mulai terlihat, menjadikan telah bisa dijadikan patokan dan perkiraan bagaimana suaranya kelak selepas umur 7 bulan.
Yng pula telah mulai tetap tak berganti merupakan irama bunyi, jalan bunyi dan bunyi depan dan ujungnya.
Irama bunyi umumnya akan mengalami penurunan dari awal-awalnya mengalun indah dan nyaman terdengar di pendengaran tatkala gacor berganti menjadi rapet dan nyerocos bak kereta api. Jarak antar ketukan menjadi tak ada intervalnya dan suaranya menjadi tak enak didengarkan.
Yng pula Suka berlangsung tatkala gacor merupakan “ patah “ ataupun bunyi ujung menjadi pendek dan tak ndelosor lagi, pada hal tatkala piyik bunyi ujungnya istimewa. Memanglah bunyi ujung ( Kung ) ini yng paling Suka berganti dari panjang ndelosor menjadi cuma “ Kuk “ ataupun malah “ patah “.
Butuh menjadi perhatian kita tatkala membeli piyik bagaimana bunyi ujungnya ini, yng butuh dipantau apakah ada gejala suaranya kungnya ini “ mandeg semisal di-rem “ ataupun tak. Kalau ada mungkin nantinya akan berganti menjadi “ Kuk “ ataupun Kung pendek, walalupun barangkali tak patah. Lain-lainnya kalau Kungnya itu lepas dan habisnya perlahan-lahan, nantinya diperkirakan akan tetap panjang dan ndelosor indah.
Disamping itu yng butuh diperhatikan merupakan kestabilan suaranya, karena pada tatkala bunyi gacor itulah kita akan tahu persis kestabilan suaranya. Apakah suaranya akan menjadi drop ataupun malahan makin tidak jelek alias bagus tatkala digantang pagi selama sekitar 3(tiga) jam. Mampu dilihat antara lain dari jalan suaranya, apakah berganti dari dobel ke lebih banyak didominasi satu 1/2 malah engkel ataupun malahan sebaliknya dari dobel menjadi dobel plus ataupun setidaknya stabil pada bunyi doble ataupun satu 1/2 saja.
Selain jalan bunyi, yng mampu drop umumnya pula mutu volume bunyi misalnya dari besar cowong mampu menjadi sember tidak karuan ataupun mengecil dan tipis, menjadikan bunyi yng tadinya terperinci terdengar menjadi sayup-sayup dan akhirnya tak terdengar percis sekali.
Melatih untuk lomba.
Latihan secara intensif telah mampu dimulai tatkala seekor perkutut piyik berumur 4(empat) bulan yang dengannya tatacara antara lain menjadi berikut :
  • Menggantangnya di tiang gantanga setiap pagi selama 2-3 jam bersama yang dengannya perkutut-perkutut lain-lainnya. Mampu di lakukan dirumah dan sebaiknya ditempat lapangan yng tersedia fasilitas gantangan bersama perkutut lain yng disebut yang dengannya Latihan Bersama ( Latber ) routine.
  • Melalui Latihan Bersama ini akan bisa dipantau kemampuan kelebihan dan kekurangan yng sebetulnya dari perkutut kita ini. Pula bisa dipantau sifat dan kebiasaan perkutut kita, hal ini penting lantaran setiap burung mempunyai karakteristik yng berbeda satu yang dengannya lain-lainnya.
  • Latber ini penting, selain untuk menambah pengalaman dan jam terbang, pula melatihnya untuk terbiasa dibawa keluar yang dengannya kendaraan.
  • Supaya pengalamannya makin tidak sedikit dan jam terbangnya makin tinggi, sesekali diikutkan kearena lomba piyik hanging (gantungan) supaya terbiasa bercampur yang dengannya puluhan malah ratusan ekor perkutut lain-lainnya.
Produk khusus penangkaran omkicau

Tulisan atau artikel Terkait



Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2012/02/kiat-membeli-perkutut-piyik-dan.html.

Seputar Kiat Membeli Perkutut Piyik Dan Merawatnya Untuk Lomba

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Kiat Membeli Perkutut Piyik Dan Merawatnya Untuk Lomba