Burung Hud-hud Gunakan Bakteri Untuk Melindungi Telurnya
Burung Hud-hud Gunakan Bakteri Untuk Melindungi Telurnya | Referensi terbaru di 2017 via web Kicau Burung. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Kicau Burung. Artikel ini di beri judul Burung Hud-hud Gunakan Bakteri Untuk Melindungi Telurnya. Konten ini untuk anda pembaca setia https://kicauburung5.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Burung Hud-hud Gunakan Bakteri Untuk Melindungi Telurnya terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Kicau Burung dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Kicau Burung di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Burung Hud-hud Gunakan Bakteri Untuk Melindungi Telurnya di bawah ini dari situs web Kicau Burung.Para ilmuwan dari University of Granada and the Higher Council of Scientific Research (CSIC) menjumpai bahwasanya burung hud-hud (hoopoe) akan melapisi telur-telur orang-orang yang dengannya sekresi yng orang-orang produksi sendiri. Uniknya cairan yang telah di sebutkan berisi bakteri mutualistik yng lantas ditahan oleh struktur khusus dari cangkang telur, menjadikan telur tak terpengaruh. Hal yang telah di sebutkan di lakukan menjadi bentuk perlindungan telur orang-orang dari infeksi oleh patogen.
Melalui penelitian yng sudah diterbitkan dalam Journal of Animal Ecology, ilmuwan dari beberapa kelompok penelitian yang telah di sebutkan memperhalang beberapa burung hud-hud betina untuk melapisi telur orang-orang yang dengannya zat yang telah di sebutkan yng berasal dari kelenjar uropygial. Kelompok penelitian yng terlibat dalam proyek ini meliputi: Animal Behaviour and Ecology, Microorganism-Produced Antagonistic Substances, baik dari UGR, serta kelompok Evolutive Ecology and the Behaviour and Conservation dari wilayah Experimental Station (Almería, CSIC).
Dari hail penelitian yang telah di sebutkan orang-orang menegaskan bahwasanya jumlah bakteri patogen yng bisa didapati dalam telur yng gagal menetas diluar dugaan lebih tinggi berlangsung pada telur yng induknya sudah dihalangi untuk mengeluarkan sekresi yang telah di sebutkan, daripada telur yng sudah dilapisi cairan oleh induk betina yng lain-lainnya. Yang dengannya demikian orang-orang mengambil kesimpulan bahwasanya sekresi ini diluar dugaan bisa atau mampu mencegah masuknya parogen ke dalam interior telur.
Selaku Professor Zoologi dari UDR, Manuel Martin-Vivaldi, satu dari sekian banyaknya penulis dari penelitian ini menggarisbawahi, selama beberapa tahun yang terakhir bidang ekologi evolutif sudah mengakui "peran penting yang dimainkan oleh bakteri, bukan hanya sebagai agen infeksius yang mampu menghasilkan penyakit, tetapi juga bisa menjadi sekutu hewan dan mahluk hidup lainnya dalam perlawanan terhadap penyakit, karena kapasitas mereka yang luar biasa untuk mensintesis senyawa dengan sifat antimikroba"
Dalam kasus kelenjar uropygical yng terdapa pada burung hud-hud/hoophoe, para ilmuwan sudah mengkonfirmasi bahwasanya komponen yang telah di sebutkan Amat berbeda yang dengannya burung lain. Hal ini untuk sebagian besar lantaran aksi bakteri hadir dalam kelenjar tertentu.
Penelitian ini pula mengungkapkan bahwasanya burug hud-hud sudah mengembangkan properti yng luar biasa dalam telur-mana orang-orang belum sejauh ini sudah didapati dalam spesies lain dari burung. Ini terdiri dalam kehadiran di permukaan tidak sedikit cekungan kecil yng tak benar-benar menembus kulit, serta fungsi yng tampaknya menjadi retensi sekresi bakteri pembawa ini yng mencakup telur.
Penelitian ini adalah hasil dari dua proyek berikut: "Sarang, parasit dan bakteri: pendekatan multidisiplin untuk mempelajari adaptasi untuk berkembang biak di lingkungan berisiko tinggi parasitisme", yng didanai oleh Departemen Ilmu serta Inovasi, serta "mekanisme Keanekaragaman Hayati dan akuisisi dalam komunitas bakteri dalam kelenjar uropygial dari hoophoes (Upupa epops). "
Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2015/01/burung-hud-hud-gunakan-bakteri-untuk.html.
Melalui penelitian yng sudah diterbitkan dalam Journal of Animal Ecology, ilmuwan dari beberapa kelompok penelitian yang telah di sebutkan memperhalang beberapa burung hud-hud betina untuk melapisi telur orang-orang yang dengannya zat yang telah di sebutkan yng berasal dari kelenjar uropygial. Kelompok penelitian yng terlibat dalam proyek ini meliputi: Animal Behaviour and Ecology, Microorganism-Produced Antagonistic Substances, baik dari UGR, serta kelompok Evolutive Ecology and the Behaviour and Conservation dari wilayah Experimental Station (Almería, CSIC).
Advertisement
Selaku Professor Zoologi dari UDR, Manuel Martin-Vivaldi, satu dari sekian banyaknya penulis dari penelitian ini menggarisbawahi, selama beberapa tahun yang terakhir bidang ekologi evolutif sudah mengakui "peran penting yang dimainkan oleh bakteri, bukan hanya sebagai agen infeksius yang mampu menghasilkan penyakit, tetapi juga bisa menjadi sekutu hewan dan mahluk hidup lainnya dalam perlawanan terhadap penyakit, karena kapasitas mereka yang luar biasa untuk mensintesis senyawa dengan sifat antimikroba"
Dalam kasus kelenjar uropygical yng terdapa pada burung hud-hud/hoophoe, para ilmuwan sudah mengkonfirmasi bahwasanya komponen yang telah di sebutkan Amat berbeda yang dengannya burung lain. Hal ini untuk sebagian besar lantaran aksi bakteri hadir dalam kelenjar tertentu.
Penelitian ini pula mengungkapkan bahwasanya burug hud-hud sudah mengembangkan properti yng luar biasa dalam telur-mana orang-orang belum sejauh ini sudah didapati dalam spesies lain dari burung. Ini terdiri dalam kehadiran di permukaan tidak sedikit cekungan kecil yng tak benar-benar menembus kulit, serta fungsi yng tampaknya menjadi retensi sekresi bakteri pembawa ini yng mencakup telur.
Penelitian ini adalah hasil dari dua proyek berikut: "Sarang, parasit dan bakteri: pendekatan multidisiplin untuk mempelajari adaptasi untuk berkembang biak di lingkungan berisiko tinggi parasitisme", yng didanai oleh Departemen Ilmu serta Inovasi, serta "mekanisme Keanekaragaman Hayati dan akuisisi dalam komunitas bakteri dalam kelenjar uropygial dari hoophoes (Upupa epops). "
Tulisan atau artikel Terkait
Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2015/01/burung-hud-hud-gunakan-bakteri-untuk.html.
