Pelaksanaan Konkurs Perkutut

- 8:28 AM

Pelaksanaan Konkurs Perkutut

 

Konkurs adalah wujud pengukuran keindahan bunyi perkutut hasil peternakan, pemeliharaan, serta perawatan. Konkurs diselenggarakan oleh P3SI. Pelaksanaannya ada beberapa tingkat yng disesuaikan yang dengannya lingkupnya. Penyelengaraan konkurs perkutut diatur oleh P3SI (Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia). Organisasi ini bersifat Non politik serta non komersial. Organisasi ini dibentuk yang dengannya tujuan antara lain menghimpun para pelestari perkutut dalam satu wadah organisasi yng teratur, menyebarluaskan kecintaan seni bunyi perkutut, mengembangkan ilmu pengetahuan perkutut (salah satunya peternakan, pelestarian, serta penjurian), menanamkan rasa setia kawan san semangat gotong royong di antara penggemar perkutut, dan menyelenggarakan konkurs perkutut secara terjadwal serta teratur.
Kedudukan pengurus pusat P3SI di ibukota (Jakarta). Pengurus pusat membentuk koordinator wilayah (Korwil) pada setiap propinsi, kordinator daerah (Korda) pada setiap kotamadya serta kabupaten, dan Sub-korda di setiap kecamatan. Tatkala ini, anggota P3SI tersebar di 16 propinsi, 75 Dati II (kabupaten serta kotamadya).
Pelaksanaan konkurs perkutut meliputi tata tatacara penyelenggaraan, tata tatacara penjurian, serta system penilaian bunyi perkutut. Keseluruhannya dihimpun dalam satu ketetapan, yakni Tata tatacara konkurs serta penjurian P3SI. Jenjang konkurs pendapat dari pedoman P3SI dibedakan 4 tingkat, yakni lokal, regional, besar serta nasional.
Konkurs lokal dilaksanakan oleh Sub-korda. Penyelenggaraanya dianjurkan sebanyk barangkali. Konkurs ini bersifat penggalakan lantaran diutamakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memberikan kesempatan kepada perkutut baru yng belum terlatih. Diharapkan seusai mengikuti konkurs lokal, nantinya bisa ikut dan dalam konkurs regional, besar, serta nasional. Bagi anggota ataupun penggemar perkutut baru serta penggemar berekonomi lemah, ajang ini adalah peluang yng tidak jelek alias bagus bagi atau bisa juga dikatakan untuk latihan bagi perkututnya. Dalam konkurs ini, jumlah kerekan yng dipasang bebas, tak terbatas, sesuai yang dengannya kebutuhan yng ada.
Konkurs regional merupakan konkurs yng diselenggarakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperebutkan kejuaraan daerah, semisal piala Bupati, piala Walikota, ataupun piala HUT Kota setempat. Konkurs ini diselenggarakan oleh Korda. Dalam pelaksanaan konkurs regional, arena lomba berupa lapangan terbuka, berbentuk blok persegi empat, (5 X 5 ataupun 5 X 6 m). Tinggi kerekan 7-7,5m. Jarak antar kerekan 4-5 m. Penilaian dipertanggung-jawabkan oleh 3 ataupun 4 juri penilai yng terdiri dari 2 koordinator juri, 2 ataupun 1 orang dewan juri. Juri yang telah di sebutkan dibantu oleh penancap bendera yng jumlahnya 4 orang ataupun sesuai kebutuhan. Perkutut yng dilombakan disebut berbunyi serta mulai diberi nilai bila sudah berbunyi berturut-turut sedikitnya 5 kali.
Konkurs Besar merupakan konkurs yng diselenggarakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperebutkan kejuaraan wilayah yng dikaitkan yang dengannya peringatan hari-hari besar nasional, semisal HUT RI, Hari Pahlawan, Hari Kesaktian Pancasila. Konkurs ini dibedakan dua jenis, yakni konkurs besar terjadwal serta konkurs besar atas permintaan Korwil P3SI. Dalam Penyelenggaraannya, lapangan dibagi dalam blok persegi empat berukuran 5 m X 5 m ataupun 6 m X 6 m. Tinggi kerekan 7 - 7,5 m yang dengannya jarak antar kerekan 4 - 5 m. Jumlah kerekan disesuaikan yang dengannya kebutuhan. Penilaian dipertanggung-jawabkan oleh 4 orang juri penilai, 2 koordinator juri, 1-2 orang dewan juri, serta 4 orang pembantu penancap bendera. Syarat burung mulai diberi nilai merupakan seusai burung berbunyi berturut-turut sedikitnya 8 kali.
Konkurs Nasional dilaksanakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperebutkan kejuaraan tingkat nasional, semisal perebutan piala kejuaraan nasional P3SI (Kejurnas), piala hari ulang tahun P3SI serta piala Hari Lingkungan Hidup. Masing-masing konkurs yang telah di sebutkan di lakukan setahun sekali. Menjadi pelaksanaannya yakni Korda-Korda yng jadwalnya digilir. Subkorda tak dibenarkan menjadi pelaksana. Konkurs Nasional maksimal terdiri 144 kerekan. Bentuk tiap-tiap blok berupa persegi empat (5 X 5 ataupun 6 X 6 m). Tinggi kerekan 7 - 7,5 m. Jarak antar kerekan 4-5 m. Penilaian dipertanggung jawabkan oleh 4 orang juri penilai, 2 orang koordinator juri, 2 orang dewan juri, serta 2 orang pembantu penancap bendera. Syarat burung berbunyi serta mulai diberi nilai seusai berturut-turut berbunyi sedikitnya 8 kali. Burung perkutut yng sudah memperoleh juara nasional ataupun juara besar tak dibenarkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk diikutsertakan dalam kejuaraan konkurs lokal. Yang dengannya adanya perbedaan ketentuan-ketentuan pada tiap-tiap konkurs, rasa bangga pemilik burungpun akan berbeda-beda bila burungnya mendapatkan juara.
Didasari usia serta prestasi perkutut yng disertakan, konkurs perkutut dibedakan atas 3 kelas, yakni konkurs piyik, yunior, serta senior. Konkurs piyik pada biasanya digelar pada hari Sabtu sore, menjelang lomba konkurs senior ataupun yunior yng berlangsung pada esok pagi harinya. Yang dengannya demikian, konkurs piyik sudah berkembang menjadi konkurs sore. Kelemahan konkurs sore bagi atau bisa juga dikatakan untuk piyik merupakan tidak sedikit piyik yng di kenai stress lantaran kondisi fisik yng belum sekuat perkutut dewasa. selama ini, belum ada peraturan baku bagi atau bisa juga dikatakan untuk konkurs piyik. Bunyi piyik tidak barangkali gacor semisal perkutut dewasa yng bisa atau mampu berbunyi hingga 5-6 kali berturut-turut. Paling banter kemampuan piyik cuma berbunyi 2-3 kali saja Produk khusus penangkaran omkicau

Tulisan atau artikel Terkait



Sumber rujukan dan gambar : http://www.agrobur.com/2010/06/pelaksanaan-konkurs-perkutut.html.

Seputar Pelaksanaan Konkurs Perkutut

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Pelaksanaan Konkurs Perkutut